Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HOLDING MIGAS: Saham Perusahaan Gas Negara (PGAS) Berpotensi Tembus Rp3.000

Harga saham PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS) diperkirakan meningkat menuju level Rp3.110 seiring dengan rencana akuisisi PT Pertamina Gas melalui skema Holding BUMN Energi.
Logo PGN/ repro
Logo PGN/ repro


Bisnis.com, JAKARTA - Harga saham PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS) diperkirakan meningkat menuju level Rp3.110 seiring dengan rencana akuisisi PT Pertamina Gas melalui skema Holding BUMN Energi.

Pada penutupan perdagangan Selasa (23/1/2018), saham PGAS melonjak 220 poin atau 8,91% menjadi Rp2.690. Sepanjang tahun berjalan, harga melambung 53,71%.

Analis Senior PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menyampaikan, pergerakan saham PGAS terutama disebabkan wacana Holding BUMN Energi yang kian menemui titik temu. Sentimen ini membuat pelaku pasar yakin pendapatan perusahaan semakin meningkat.

Apalagi, PGAS akan memegang kepemilikan PT Pertamina Gas atau Pertagas. Bisnis penyaluran gas perseroan akan semakin besar seiring dengan meluasnya pangsa pasar.

Sebetulnya wacana merger PGAS dan Pertagas merupakan isu lama sejak 2011. Namun, titik temu baru ada sekarang di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Rini Soemarno melalui skema holding.

"Penyatuan PGAS dan Pertagas ini yang membuat pasar euforia, dibandingkan informasi PGAS masuk ke dalam Holding BUMN Energi itu sendiri," tuturnya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (23/1/2018).

Merger ini membuat keuangan PGAS membaik. Mengutip laporan keuangan Pertagas periode 2016, perseroan memiliki pendapatan sebesar US$668,68 juta dan laba bersih US$34,68 juta. Jumlah ekuitas ialah US$1,06 miliar dan liabilitas sebanyak US$818,92 juta.

Oleh karena itu, Reza memberikan rekomendasi beli terhadap saham PGAS dengan target harga Rp3.110.

"Target itu [Rp3.110] ketika saham PGAS mencapai Rp2.500, sehingga ada potensi naik 24,40%. Intinya kami melihat saham PGAS dapat semakin menghijau," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper