Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asia Tertekan, IHSG Terlempar dari Zona 6.000 Jelang Akhir Pekan Panjang

Indeks harga saham gabungan (IHSG) merosot hampir dua persen sekaligus terlempar dari level 6.000 pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (30/11/2017), di tengah pelemahan mayoritas bursa saham di Asia.
Karyawan beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/11)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/11)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) merosot hampir dua persen sekaligus terlempar dari level 6.000 pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (30/11/2017), di tengah pelemahan mayoritas bursa saham di Asia.

IHSG ditutup merosot 1,80% atau 109,23 poin di level 5.952,14, setelah dibuka turun 0,14% atau 8,34 poin di level 6.053,03.

Pelemahan IHSG berlanjut di akhir perdagangan hari kedua berturut-turut setelah pada perdagangan saham Rabu (29/11) ditutup melemah 0,15% di level 6.061,37. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 5.952,14 – 6.058,60.

Dari 563 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 131 saham menguat, 215 saham melemah, dan 217 saham stagnan.

Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, dipimpin sektor aneka industri dan konsumer yang masing-masing anjlok 3,53% dan 3,19%. Adapun sektor pertanian dan tambang masing-masing berakhir naik 0,38% dan 0,04%.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 berakhir di zona merah untuk perdagangan hari kedua berturut-turut. Indeks Bisnis-27 hari ini ditutup anjlok 2,76% atau 15,06 poin di posisi 529,98.

Bersama IHSG, bursa saham lainnya di Asia Tenggara memerah dengan indeks SE Thailand (-0,73%), indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,04%), indeks PSEi Filipina (-0,46%), dan indeks FTSE Malay KLCI (-0,15%).

Di kawasan Asia lainnya, baik indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang ditutup menguat pada perdagangan hari kedua berturut-turut, ditopang penguatan saham finansial yang mengimbangi berlanjutnya penurunan saham teknologi.

Pergerakan indeks Kospi Korea Selatan berakhir turun lebih dari satu persen pada perdagangan hari ini, sejalan dengan anjloknya harga saham Samsung Electronics Co. Ltd.

Indeks Shanghai Stock Exchange Composite (SSEC) harus berakhir melemah pada perdagangan hari ini bersama dengan CSI 300, akibat terbebani saham real estat dan finansial.

Adapun indeks saham Hang Seng Hong Kong terus melemah hingga akhir perdagangan hari keempat berturut-turut, sejalan dengan berlanjutnya pelemahan saham Tencent Holdings Ltd.

Dilansir Bloomberg, pelemahan saham Tencent Holdings Ltd. dan Samsung Electronics Co. membawa bursa Asia melemah seiring dengan aksi jual saham teknologi yang meluas dari Amerika Serikat (AS).

Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,9% ke posisi 170,26 pada pukul 4.44 sore waktu Hong Kong, bersiap menuju pelemahan hari keempat berturut-turut.

Saham teknologi, yang telah mendorong kenaikan indeks saham di Asia sepanjang tahun ini, menjadi penekan terbesar hari ini, dengan saham Tencent dan Samsung Electronics masing-masing anjlok 3,4% dan 3,3%.

Penurunan kedua saham tersebut mencerminkan penurunan pada indeks Nasdaq Composite di AS yang mencatatkan penurunan terbesar sejak Agustus.

 

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

HMSP

-4,87

BBCA

-3,90

ASII

-4,49

BBRI

-2,73

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

PNBN

+13,68

GEMS

+9,70

BJBR

+5,51

POOL

+12,61

 Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper