Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak menurun dalam 3 hari berturut-turut seiring dengan kekhawatiran pelaku pasar atas turunnya permintaan minyak di Amerika Serikat. Informasi penurunan persediaan belum mampu memanaskan harga.
Pada perdagangan Rabu (30/8/2017) pukul 10.40 WIB, harga minyak WTI kontrak Oktober 2017 turun 0,14 poin atau 0,30% menuju US$46,30 per barel. Adapun minyak Brent kontrak Oktober 2017 melesu 0,20 poin atau 0,38% menjadi US$51,80 per barel. Harga menunjukkan penurunan dalam 3 sesi berturut-turut.
Asia Trade Point Futures dalam risetnya hari ini menyampaikan, kecemasan pelaku pasar datang dari penutupan kilang penyulingan minyak AS saat badai harvey menerjang dan mematikan lebih dari 16% kapasitas produksi minyak. Kondisi ini diperkirakan akan mendongkrak cadangan minyak AS.
Namun, turunnya cadangan mingguan minyak AS belum bisa memanaskan harga akibat prospek menurunnya permintaan Paman Sam. Berdasarkan data yang dirilis American Petroleum Institute (API) cadangan mingguan minyak AS turun 5,8 juta barel. Laporan resmi dari U.S. Energy Information Administration (EIA) akan disampaikan pada Rabu (30/8/2017) waktu setempat.
Sebelumnya, laporan EIA pada Rabu (23/8/2017) menunjukkan, stok minyak AS pada pekan yang berakhir Jumat (18/8) turun 3,3 juta barel menjadi 463,17 juta barel. Angka ini menunjukkan volume persediaan turun 8 pekan berturut-turut dan mencatatkan level terendah sejak Januari 2016.
Volume produksi dalam waktu yang sama naik 26.000 barel per hari (bph) menjadi 9,53 juta bph. Impor minyak mentah juga tumbuh 664.000 bph menuju 8,8 juta bph.