Bisnis.com, JAKARTA--Grup Rumah Sakit Hermina tengah mempersiapkan diri untuk masuk ke pasar modal melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham dengan target penggalangan dana sebesar US$200 juta.
Direktur Korporasi Grup RS Hermina Hasmoro menuturkan perseroan sedang menjalankan proses pemilihan pelaksana penjamin emisi IPO.
"Belum menentukan, masih proses pemilihan," ujar Hasmoro dalam pesan singkat, Senin (28/8).
Perusahaan yang dirintis sejak 1967 dengan nama Rumah Bersalin Djatinegara ini memiliki 15 cabang yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu yang masih dalam tahap pengembangan, yakni RSIA Hermina Ciputat.
Seperti dilansir Bloomberg, Grup RS Hermina membidik dana segar senilai US$200 juta atau setara Rp2,66 triliun dengan asumsi kurs sebesar Rp13.300/US$. Beberapa kandidat underwriter IPO RS Hermina, yakni Mandiri Sekuritas, Kresna Sekuritas, Credit Suisse Group, dan Citigroup.
Apabila merealisasikan rencana IPO, RS Hermina bakal memperpanjang daftar emiten dari sektor pengelola rumah sakit.
Saat ini, ada empat rumah sakit yang telah go public di Bursa Efek Indonesia, yakni PT Siloam Hospitals International Tbk, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk., PT Mitra Keluarga Karya Sehat Tbk., dan PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk.
Tak hanya rumah sakit, pelaku sektor kesehatan yakni perusahaan pemeriksaan laboratorium klinik PT Prodia Widyahusada Tbk. juga menggelar IPO senilai Rp1,52 triliun pada medio Juli 2016.
Silvano Rumantir, Direktur Utama Mandiri Sekuritas, menuturkan masih dalam penjajakan untuk ditunjuk sebagai underwriter IPO RS Hermina. Menurutnya, valuasi perusahaan pengelola rumah sakit ini masih dihitung secara cermat.
"Valuasinya masih difinalisasi. Underwriter juga masih difinalkan oleh perusahaan. Mudah-mudahan kami ikut," pungkas Silvano.