Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mandiri Investasi Terbitkan Reksa Dana Saham Syariah Offshore

Pilihan produk reksa dana syariah yang diinvestasikan pada saham-saham perusahaan luar negeri semakin banyak seiring meluncurnya produk Mandiri Global Sharia Equity Dollar yang diterbitkan oleh PT Mandiri Manajemen Investasi.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Pilihan produk reksa dana syariah yang diinvestasikan pada saham-saham perusahaan luar negeri semakin banyak seiring meluncurnya produk Mandiri Global Sharia Equity Dollar yang diterbitkan oleh PT Mandiri Manajemen Investasi.

Muhammad Hanif, Direktur Utama Mandiri Manajemen Investasi, menuturkan produk tersebut meluncur hampir sembilan bulan setelah Otoritas Jasa Keuangan Menerbitkan Peraturan OJK No.19/2016 tentang Penerbitan dan Persyaratan Reksa Dana Syariah. Pasalnya, Mandiri Investasi menunggu momentum yang tepat setelah volatilitas pasar saham global akibat Fed Fund Rate dan Brexit mereda.

Sebagai manajer investasi yang fokus pada pengelolaan investasi di pasar modal domestik, Mandiri Investasi mengaku belum memiliki pengalaman yang cukup untuk dapat menngelola portofolio global sendiri.

"Oleh karena itu, kami ajak fund manager global. Dari seleksi dan due diligence, kami putuskan JP Morgan Asset Management sebagai technical advisor," tuturnya, Selasa (26.7).

Hanif berharap kolaborasi Mandiri Investasi dengan JP Morgan Asset Mangement dapat membangun kepercayaan investor. JP Morgan Asset Management, lanjut Hanif, akan memberikan kajian tentang perkembangan ekonomi global, negara tujuan investasi, serta rekomendasi sektor dan korporasi yang sahamnya layak dikoleksi dalam portofolio Mandiri Global Sharia Equity Dollar.

Ari Adil, Head of Product Development Mandiri Manajemen Investasi, menuturkan produk anyar ini dapat menjadi alternatif untuk pemilik modal yang hendak mendiversifikasi investasinya. Pasar saham Amerika Serikat menjadi tujuan utama investasi produk reksa dana yang menggunakan Dow Jones Islamic Market Index (DJIM) sebagai indeks acuan.

"Dalam portofolio DJIM ada saham syariah dari 30 negara, porsi terbesar lebih dari 50% merupakan perusahaan AS. Selain AS, kami akan investasi di bursa saham negara lain, tetapi harus negara yang tergabung dalam IOSCO," tutur Ari.

Memantau kondisi perekonomian global, Ari mengatakan Mandiri Global Sharia Equity Dollar membidik saham syariah sektor kesehatan, serta teknologi dan informasi sebagai saham favorit.

Hanif menambahkan perusahaan aset manajemen Grup Bank Mandiri ini telah mengantongi komitmen penyertaan dana dari sejumlah nasabah potensial. Sebagai produk reksa dana perdana yang mengusung horison investasi global, Mandiri Investasi tidak terlalu agresif dalam menetapkan target dana kelolaan produk ini.

"Mudah-mudahan bisa capai US$15 juta-20 juta pada tahap awal, beberapa tahun ke depan baru lebih besar. Kita tidak terlalu agresif, yang penting membangun track record dulu. Kita yakin ini akan diminati investor," pungkasnya.

Lantaran berinvestasi pada efek saham syariah di luar negeri, produk reksa dana saham syariah offshore ini tidak ditawarkan untuk mewadahi aliran dana tax amnesty. Pasalnya, ada restriksi dari pemerintah yang mewajibkan dana repatriasi untuk berputar di Indonesia minimal selama tiga tahun.

Saat ini, lima manajer investasi asing telah menerbitkan produk reksa dana syariah offshore. Lima produk tersebut, yakni BNP Paribas Cakra Syariah, Schroder Global Sharia Equity Fund, Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS, Aberdeen Syariah Asia Pacific Equity USD Fund, dan CIMB Principal Islamic Asia Pacific Equity Syariah USD. Selain Mandiri Investasi, MI pelat merah Bahana TCW Investment Management pun berencana meluncurkan Bahana Sharia Global Emerging USD.

Berdasarkan data OJK, total dana kelolaan reksa dana berdenominasi dolar mencapai US$746,72 juta pada akhir Juni 2016. Jumlah tersebut menyusut dibandingkan dengan posisi akhir 2015 yang tercatat US$953,85 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper