Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

XL Konversi Utang US$180 Juta

PT XL Axiata Tbk. mengkonversi pinjaman senilai US$180 juta dari The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd. (BTMU) ke dalam mata uang rupiah, sekaligus mempercepat pelunasan atas pinjaman sebesar US$50 juta dari United Overseas Bank Limited (Bank UOB).
 PT XL Axiata Tbk. mengkonversi pinjaman senilai US$180 juta dari The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd. (BTMU) ke dalam mata uang rupiah, sekaligus mempercepat pelunasan atas pinjaman sebesar US$50 juta dari United Overseas Bank Limited (Bank UOB)./JIBI
PT XL Axiata Tbk. mengkonversi pinjaman senilai US$180 juta dari The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd. (BTMU) ke dalam mata uang rupiah, sekaligus mempercepat pelunasan atas pinjaman sebesar US$50 juta dari United Overseas Bank Limited (Bank UOB)./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA--PT XL Axiata Tbk. mengkonversi pinjaman senilai US$180 juta dari The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd. (BTMU) ke dalam mata uang rupiah, sekaligus mempercepat pelunasan atas pinjaman sebesar US$50 juta dari United Overseas Bank Limited (Bank UOB).

Pada pertengahan September, emiten dengan kode saham EXCL itu telah melunasi pinjaman dari Bank UOB senilai US$100 juta. Pelunasan ini lebih cepat satu tahun enam bulan dari masa jatuh tempo. Seperti diketahui, pinjaman US$100 juta dari Bank UOB itu merupakan bagian dari pinjaman eksternal dolar AS yang tidak memiliki lindung nilai (hedging) pada neraca keuangan XL Axiata.

Presiden Direktur XL Dian Siswarini mengatakan langkah itu dilakukan untuk memperkuat posisi keuangan perusahaan, dan merupakan bagian dari rangkaian insiatif perseroan untuk secara proaktif menguarangi beban kurs.

"Kami meningkatkan kinerja pengelolaan neraca keuangan melalui perubahan pinjaman ke mata uang rupiah serta melakukan percepatan pelunasan utang," ujarnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (1/10).

Mengacu pada laporan keuangan semester I/2015, EXCL memiliki utang jangka panjang sejumlah US$278 juta kepada BTMU atau setara dengan Rp3,7 triliun, dan US$200 juta kepada Bank UOB atau setara Rp2,66 triliun.

Per akhir Juni 2015, total pinjaman dalam dolar AS pada neraca keuangan sebesar US$1,55 miliar, sekitar 62% sudah dilindung nilai.  Pada periode tersebut, EXLC mencatatkan rugi selisih kurs sebesar Rp1,39 triliun, jauh lebih tinggi dari semester I/2014 Rp250,73 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatia Qanitat

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper