Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA CPO Berpotensi Sentuh US$700 Pada 2016

Harga crude palm oil diprediksi bisa sentuh US$700 pada pertengahan 2016. Penguatan harga sawit pada tahun depan didukung oleh dampak dari kebijakan biodiesel Indonesia yang mulai memberikan pengaruh.
Seorang pekerja memuat bongkahan kelapa sawit ke atas mobil truk di pinggir jalan raya Palembang-Prabumulih, Sumsel/Antara
Seorang pekerja memuat bongkahan kelapa sawit ke atas mobil truk di pinggir jalan raya Palembang-Prabumulih, Sumsel/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) diprediksi bisa sentuh US$700 pada pertengahan 2016. Penguatan harga sawit pada tahun depan didukung oleh dampak dari kebijakan biodiesel Indonesia yang mulai memberikan pengaruh.

James Fry, chairman LMC International, menyebutkan harga CPO memulai penguatan pada kuartal I/2016 dengan menyentuh level US$600 per ton, meskipun efek El Nino tidak memberikan pengaruh terhadap produksi.

“Namun, peluang kenaikan harga pada tahun depan itu bergantung kepada sejauh apa kebijakan biodiesel Indonesia mulai berdampak terhadap permintaan. Walaupun, di sisi lain, peluang penguatan harga sawit terbuka lebar seiring harga kedelai yang berpotensi naik pasca kerja sama perdagangan kedelai antara Amerika Serikat (AS) dengan China,” sebutnya seperti dilansir Bloomberg pada Selasa (29/9).

Pada penutupan perdagangan hari ini sampai 16:16 WIB, harga CPO di Bursa Malaysia lanjut menguat sebesar 1,4% menjadi 2.390 ringgit per ton atau US$537,3 per ton. Harga sawit di Malaysia sudah menguat 15,35% sejak awal pekan lalu, sedangkan harga minyak sawit di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) naik 1,4% menjadi Rp7.805 per kg atau US$531,34 per ton.

Penguatan harga CPO di Malaysia itu selaras dengan depresiasi ringgit sebesar 6,2% sejak awal pekan lalu. Pada perdagangan kemarin, nilai tukar ringgit  melanjutkan depresiasi enam hari perdagangan berturut-turut sebesar 0,69% menjadi 4,45 ringgit per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Sumber : bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper