Bisnis.com, JAKARTA - Harga CPO telah merosot 6 hari di Bursa Malaysia setelah ditutup melemah pada Rabu (27/7/2015)
Kontrak berjangka CPO untuk Oktober 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, melemah 0,89% ke harga 2.112 ringgit atau Rp7,48 juta per ton menjelang penutupan.
Komoditas tersebut terus ditutup di zona merah sejak 22 Juli 2015 dengan total pelemahan mencapai 4,78%.
Harga minyak mentah yang masih lesu dan harga kedelai yang kembali tergelincir membuat CPO terus tertekan.
Kontrak minyak mentah untuk pengiriman September 2015 hari ini kembali melemah hingga 0,58% ke US$47,70/barel, sedangkan harga minyak kedelai melemah 0,90% setelah kemarin sempat rebound 1,97%.
Sementara itu, Kementerian Keuangan RI mengubah tarif yang sebelumnya berdasarkan presentase menjadi tarif yang berdasarkan nominal dolar AS.
Perubahan tersebut membuat ekspor CPO dari Indonesia dikenai bea keluar US$3/ton jika harga referensi ditetapkan di atas US$750 per ton dan paling tinggi US$200 per ton jika harga referensi melebihi US$1.250 per ton.
Ekspor CPO dikenakan pajak ekspor 0% jika harga referensi di bawah US$750 per ton. Kementerian Perdagangan RI menetapkan harga patokan ekspor CPO untuk Juli senilai US$610 per ton.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Oktober 2015
Tanggal | Level | Perubahan |
29/7/2015 (16.59 WIB) | 2.112 | -0,89% |
28/7/2015 | 2.131 | -0,42% |
27/72015 | 2.140 | -1,74% |
24/7/2015 | 2.178 | -0,50% |
23/7/2015 | 2.188 | -0,77% |
Sumber: Bloomberg