BURSA SAHAM 27 JULI: IHSG Ditutup Turun 1,76% ke Level 4.771,29

Bursa China, yang mulai pulih ditopang intervensi pemerintah, kembali anjlok. Indeks Shanghai Composite ditutup anjlok 8,48%, indeks Shenzhen jatuh 7%, sedangkan indeks CSI 300 merosot 8,55%.

IHSG telah melemah 1,30% atau 63,37 poin ke level 4.793,23 pada pukul 14.33 WIB

Tekanan terhadap IHSG berlanjut di awal sesi II. IHSG melemah 0,74% atau turun 35,88 poin ke level 4.820,72 pada pukul 13.34 WIB.

Hampir seluruh indeks acuan bursa di Asia melemah sampai tengah hari terbebani penurunan harga komoditas dan spekulasi The Fed.

“IHSG net sell Rp147,03 miliar (pada sesi I), (melemah karena) efek pergerakan regional,” kata William Surya Wijaya, Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities.

IHSG terus merosot hingga jeda siang perdagangan, mengakhiri sesi I di titik terendah dengan pelemahan 0,78% ke level 4.818,94

IHSG melemah 0,55% atau turun 26,48 poin ke level 4.830,12 pada pukul 10.44 WIB, bersama sebagian besar indeks acuan bursa Asia Tenggara.

Bursa Ho Chi Minh satu-satunya yang menguat dengan kenaikan 0,38%. Pelemahan tertajam terjadi pada bursa Filipina (-1,28%), indeks bursa Singapura Straits Times (-0,78%), SET Thailand (-0,45%), sedangkan KLCI Malaysia (-0,29%).

IHSG melemah 0,41% ke 4.836,46.

“Pada perdagangan hari ini IHSG akan mengalami tekanan. Rilis kinerja emiten kuartal kedua dan pergerakan rupiah akan mendominasi sentimen dari pasar. Kinerja kuartal kedua diyakini tidak terlalu baik sehingga koreksi rentan terjadi. Selain itu nilai tukar rupiah juga masih melemah di kisaran 13.400,” Analis First Asia Capital David Sutyanto dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (27/7/2015).

IHSG langsung menembus level terendah 2015 pada pembukaan, merosot 0,48% atau 23,45 poin ke 4.833,15

Bursa Asia terus melemah hingga hari keempat menyusul anjloknya kinerja komoditas global ke level terendah per pekan dalam tahun ini di tengah aksi jual komoditas dan menguatnya dolar AS.

Harga tiga komoditas utama masing-masing minyak mentah, tembaga, dan emas dilaporkan melemah.

Indeks MSCI Asia Pasific turun 0,6% pukul 09:26 waktu Tokyo setelah indeks Topix Jepang melemah 1%.

Dua indeks di bursa Jepang pada perdagangan pagi ini, Senin (27/7/2015) anjlok.

Indeks Nikkei 225 pada pk. 07:21 WIB atau 09:21 WIB waktu Tokyo turun 212,94 poin atau 1,04% ke 20.331,59.

Dari 225 saham yang ada, seperti yang ditampilkan data Bloomberg, tercatat 23 saham menguat, 193 melemah, 9 stagnan.

Saham yang menekan indeks adalah Fast Retailing (-0,82%), dan Softbank (-1,94%).

Indeks Tokyo Stock Exchange Tokyo Price Index Topix pada pukul 07:22 WIB atau pukul 09:22 waktu Tokyo, melemah 1,07% ke 1.638,18.

Bursa Korea Selatan pada perdagangan pagi ini, Senin (27/7/2015) melemah.

Indeks Korea Stock Exchange Kospi pada pukul 07:26 WIB atau pukul 09:26 waktu Tokyo, melemah 0,18%ke 2.042,3.

“Maraknya sentimen negatif membuat IHSG berada di zona merahnya. Padahal di awal sesi perdagangan (Jumat) sempat berada di zona hijau, namun melihat kondisi bursa saham AS dan Eropa sebelumnya yang cenderung melemah memberikan persepsi negatif. Apalagi pelemahan tersebut lebih disebabkan karena respons negatif pelaku pasar di sana terhadap rilis kinerja beberapa emiten yang di bawah estimasi, sehingga secara tidak langsung turut mempengaruhi pelaku pasar di dalam negeri. Pelaku pasar di dalam negeri tentu akan terpengaruh dimana akan turut memperkirakan kinerja para emiten dalam negeri juga akan mengalami pelemahan. Di sisi lain, laju rupiah yang tak kunjung baik seiring belum adanya sentimen positif, terutama dengan lebih rendahnya hasil penawaran eurobond yang hanya 1,9x dibandingkan dengan tahun yang mencapai 6,7x, dan diikuti pelemahan sejumlah laju bursa saham Asia seiring dengan respons negatif terhadap rilis kinerja emiten dan penurunan manufacturing PMI makin melengkapi derita IHSG. Akibatnya penguatan yang terjadi di awal perdagangan tidak bertahan lama, seiring dengan kian maraknya aksi ambil untung meninggalkan pasar. Sebelumnya kami sampaikan, Kondisi laju IHSG kembali di persimpangan antara kembali melanjutkan pelemahan dengan mulai adanya aksi ambil untung dan mencoba bertahan di zona positifnya. Konfirmasi kondisi laju bursa saham global akan menentukan arah pergerakan IHSG sambil menunggu sentimen dari dalam negeri. Penguatan masih kami harapkan dapat terjadi meski tipis dengan laju yang cenderung masih akan variatif. Tetap cermati sentimen-sentimen yang ada. Kali ini pelemahan rupiah turut diikuti aksi jual asing sehingga ikut membenamkan IHSG di zona merah,” kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) Reza Priyambada dalam risetnya.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Jumat  (24/7/2015) melemah 0,94%  ke 4.856,6.

Dalam sepekan kemarin, indeks telah turun 13,25 poin. Pekan kemarin hanya ada tiga hari perdagangan (22—24 Juli), karena libur Lebaran