Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

4 Sukuk Negara Segera Dilelang, Ini Spesifikasinya

Pemerintah berencana kembali melakukan lelang empat seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) alias sukuk negara pada Selasa (30/6) pekan depan dengan target meraup Rp2 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah berencana kembali melakukan lelang empat seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) alias sukuk negara pada Selasa (30/6) pekan depan dengan target meraup Rp2 triliun.

Ketiga seri SBSN yang dilelang yakni seri SPN-S 15012016 (new issuance), PBS006 (reopening), PBS007 (reopening), dan PBS008 (reopening).

Seri SPN-S15012016 merupakan SBSN berbasis proyek yang menawarkan imbalan berupa diskonto, dan akan jatuh tempo pada 15 Januari 2016. Penerbitan SBSN seri ini menggunakan akad ijarah sale and lease back, dengan underlying asset Barang Milik Negara (BMN) berupa tanah dan bangunan.

Sementara itu, seri PBS006, PBS007 dan PBS008 merupakan SBSN berbasis proyek (project based sukuk). Seri PBS006 akan jatuh tempo pada 15 September 2020. Seri ini menawarkan tingkat imbalan sebesar 8,25%.

Seri PBS007 akan jatuh tempo pada 15 September 2040, dan menawarkan imbalan sebesar 9,00%. Untuk seri PBS008, akan jatuh tempo pada 15 Juni 2016 dengan tingkat imbalan sebesar 7%.

Dalam keterangan pers resmi, Jumat (26/6/2015), Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menyatakan bahwa lelang akan dibuka pada 30 Juni 2015 pukul 10.00 WIB dan ditutup pada pukul 12.00 WIB.

Hasil dari lelang terseut akan diumumkan pada hari yang sama setelah pukul 15.30 WIB. Sementara, setelmen akan dilakukan pada 2 Juli 2015.

Lelang ini bersifat terbuka (open auction) dengan metode harga beragam (multiple price). Dengan demikian, pada prinsipnya semua pihak, baik investor individu maupun institusi dapat menyampaikan penawaran pembeliannya (bids).

Namun dalam pelaksanaannya, DJPPR menyatakan bids harus melalui peserta lelang yang telah memperoleh persetujuan dari Kementerian Keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper