Bisnis.com, JAKARTA—Rupiah berbalik menguat setelah sempat terdepresiasi hebat dan nyaris menembus level Rp13.000 per dolar Amerika Serikat. Meski begitu nilainya diperkirakan masih melemah pada tahun depan.
Data yang dikumpulkan Bisnis.com hingga Sabtu (27/12/2014) menunjukkan sebagian besar ekonom dan analis valas mengemukakan prediksi bernuansa bearish terhadap rupiah versus greenback. Nilainya diperkirakan berada pada rentang Rp12.800-Rp13.000 per dolar.
Faktor utamanya masih datang dari eksternal, yakni prospek kenaikan suku bunga AS atau fed funds rate tahun depan. Data-data perekonomian AS yang menunjukkan perbaikan kian meyakinkan pasar bahwa the Fed bakal menaikkan posisi suku bunganya dari level saat ini 0,25%.
Adapun pada penutupan pasar pekan ini nilai tukar rupiah terhadap dolar menurut Jakarta Interbank Spot Dollar Index (Jisdor) tercatat melemah 11 poin dibandingkan dengan sehari sebelumnya, yakni Rp12.467 per dolar AS. Sementara itu di Bloomberg Dollar Index rupiah ditutup menguat 0,24% menjadi Rp12.403 per dolar.
BACA JUGA:
Jokowi Klaim Presiden Pertama Yang Rayakan Natal di Luar Jakarta