Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RIGHT ISSUE 3 BUMN: ANTM Terbesar, ADHI Terkecil

Pemerintah akan menyerap penerbitan saham baru tiga emiten pelat merah masing-masing PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. Rp7 triliun, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Rp3 triliun, dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Rp2 triliun.
Aneka Tambang /Bisnis
Aneka Tambang /Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah akan menyerap penerbitan saham baru tiga emiten pelat merah masing-masing PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. Rp7 triliun, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Rp3 triliun, dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Rp2 triliun.

Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Kiswodarmawan mengaku mendapatkan porsi paling kecil dibandingkan dengan dua emiten badan usaha milik negara (BUMN) lainnya. 

"Itu [alokasi right issue] belum diputuskan, masih dalam bahasan di tingkat kementerian keuangan dan kementerian koordinator bidang ekonomi," ungkapnya kepada Bisnis.com, Kamis (25/12/2014).

Pemerintah tengah menyiapkan dana Rp12 triliun untuk penerbitan saham baru (right issue) bagi tiga emiten BUMN demi mendukung permodalan mereka.

Rencana right issue telah diajukan kepada komite privatisasi dan kementerian koordinator bidang perekonomian. Pada Januari 2015, ditargetkan dapat diajukan kepada legislator dalam anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBN-P) 2015.

Kiswodarmawan memastikan jatah right issue emiten berkode saham ADHI tersebut memang paling kecil dibandingkan dengan BUMN lain karena perseroan ingin menjaga rasio keuangan dalam jangka pendek.

Penyertaan modal negara (PMN) melalui mekanisme right issue kali ini menjadi salah satu bagian dari tahap penambahan modal perseroan. Right issue ini merupakan tahap awal dari sejumlah langkah yang direncanakan ke depan.

Manajemen ADHI berencana akan menggunakan dana hasil right issue sebagai belanja modal (capital expenditure/Capex) khususnya belanja infrastruktur. Belanja jangka panjang itulah yang menyebabkan pola PMN dilakukan melalui beberapa tahapan.

Pada tahun depan, ADHI mengalokasikan belanja modal Rp824,7 miliar yang terdiri dari investasi pengembangan bisnis properti hotel Rp566,1 miliar, penyertaan proyek investasi Rp202,8 miliar dan pembelian aset tetap Rp68,38 miliar.

Sepanjang 2015, ADHI membidik perolehan kontrak baru Rp15,2 triliun melonjak 44,6% dari target tahun ini Rp10,5 triliun. Manajemen ADHI telah dua kali mengoreksi target raihan kontrak baru tahun ini dari awal Rp21,5 triliun akibat lambatnya serapan proyek pemerintah.

Laba bersih ADHI ditargetkan mencapai Rp440,1 miliar pada 2015. Kontribusi terbesar terhadap laba bersih disumbang oleh anak usaha perseroan, PT Adhi Persada Properti dan PT Adhi Persada Realti sebesar 66,6%.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Antam Tri Hartono mengaku masih menunggu jatah serapan right issue dari pemerintah yang masih terus berjalan.

Menurut dia, target perolehan dana right issue emiten berkode saham ANTM dapat lebih maksimal. Namun, serapan pemerintah dalam right issue merupakan domain pemerintah.

"Kalau bicara target dana right issue, saya pikir Antam bisa dapat semaksimal mungkin," ujarnya secara terpisah.

Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk pengembangan sejumlah proyek perseroan. Pada tahun depan saja, ANTM menganggarkan belanja modal sebesar US$250 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper