Bisnis.com, JAKARTA - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) pada enam bulan pertama tahun ini memperoleh pendapatan bersih sebesar Rp8,38 triliun, meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp7,42 triliun.
Laba kotor tumbuh sebesar 10,8% mencapai Rp4,01 triliun dan rasio laba kotor terhadap penjualan menurun 0,9% menjadi 47,9% dari 48,8% pada semester I tahun lalu.
Direktur Keuangan Kalbe Farma, Vidjongtius mengatakan rupiah yang terdepresiasi lebih dari 20% secara year-to-year pada Juni lalu dan kenaikan bahan baku, mengakibatkan penurunan rasio laba kotor tersebut.
Laba usaha bertumbuh sebesar 9,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, dengan rasio mencapai 15,9% terhadap penjualan bersih.
"Adapun laba bersih pada semester ini bertumbuh sebesar 7,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu".
Perseroan memperkirakan pertumbuhan yang lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan penjualan terutama disebabkan menurunnya marjin laba kotor dan kenaikan beban bunga dan keuangan.
Beban penjualan dan pemasaran tercatat sebesar 26,6% terhadap penjualan, lebih rendah dibandingkan dengan semester I tahun lalu yang mencapai 26,9%.
Adapun untuk target marjin laba usaha, perseroan tidak melakukan revisi dan tetap pada kisaran 16%-17%. Sementara laba bersih per saham diperkirakan tumbuh sekitar 11%-13%, sejalan dengan pertumbuhan penjualan di luar dampak dari translasi kurs mata uang asing.
Anggaran belanja modal (capex) perseroan tetap sekitar Rp1 triliun-Rp1,2 triliun, yang terutama digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
