Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalbe Farma (KLBF) Tetapkan Dividen Rp17 Per Saham

PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp797 miliar atau Rp17 per saham. Nilai tersebut setara dengan 42% laba bersih yang berhasil dibukukan perseroan tahun lalu sebesar Rp1,92 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp797 miliar atau Rp17 per saham. Nilai tersebut setara dengan 42% laba bersih yang berhasil dibukukan perseroan tahun lalu sebesar Rp1,92 triliun.

Direktur dan Sekretaris Kalbe Vidjongtius mengatakan nilai dividen yang dibagikan tersebut sejalan dengan komitmen perseroan untuk memberikan hasil yang optimal bagi pemegang saham.

"Walaupun perseroan membutuhkan dana yang cukup signifikan untuk membiayai belanja modal (capital expenditure/capex) dan modal kerja tahun ini, kami tetap membagikan dividen sesuai dengan ketersediaan kas," ujarnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) KLBF, Rabu (14/5).

Dia menambahkan perseroan berencana untuk meningkatkan rasio dividen menjadi sekitar 50% dari laba bersih. Namun, hal itu akan dipertimbangkan sesuai dengan rencana pengembangan dan kebutuhan dana perseroan.

"Kami berharap dalam 1-2 tahun ke depan target pembagian 50% persen dividen itu bisa terealisasi," katanya.

Sementara itu, terkait dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan dimulai tahun depan, Vidjongtius tidak khawatir jika Indonesia akan diserbu barang-barang dari negara lain. Menurutnya, Kalbe telah menyiapkan diri sejak tiga tahun terakhir.

Lagipula dia meyakini bahwa MEA belum akan memberi pengaruh signifikan di tahun-tahun awal. Dia menilai MEA akan mulai memberi banyak pengaruh ketika memasuki tahun ketiga.

Selain itu, perseroan optimistis akan mampu memanfaatkan peluang dalam MEA ini untuk terus meningkatkan kinerja. “Justru dengan adanya MEA itu, kita memiliki peluang lebih untuk melakukan ekspansi. Pasar di Asean itu pasar yang besar dan menguntungkan,” tuturnya.

Dia menyebutkan untuk pasar Asean, Myanmar, Vietnam, dan Filipina sudah menjadi fokus pengembangan Kalbe tahun ini. Di samping negara-negara Asean tersebut, perseroan juga melirik pasar Afrika, khususnya Nigeria.

Untuk merealisasikan berbagai program pengembangan yang sudah direncanakan, perseroan menetapkan capex tahun ini di angka Rp1 triliun hingga Rp1,2 triliun. Adapun sumber pendanaannya akan diambil seluruhnya dari kas perusahaan.

Sepanjang 2013, Kalbe mencetak penjualan sebesar Rp16 triliun atau naik sekitar 17,4% dari pendapatan tahun sebeumnya sebesar Rp13,64 triliun. Untuk tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 14%-16%.

Sementara itu, Kalbe mencatat laba usaha tahun lalu tumbuh 14,6% dibandingkan 2012. Adapun rasio laba usaha terhadap penjualan turun dari 16,3% menjadi 15,9%. Penurunan itu dikarenakan peningkatan beban penjualan dan pemasaran serta biaya riset dan pengembangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper