Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA EMAS: Masih Melemah, Simak Penyebabnya

Harga emas masih melemah pada kisaran US$1.300-an per troy ounce. Perbaikan ekonomi AS ditengarai menjadi penyebab utama.
Emas
Emas

Bisnis.com, JAKARTA— Harga emas masih melemah pada kisaran US$1.300-an per troy ounce. Perbaikan ekonomi AS ditengarai menjadi penyebab utama.

Pada perdagangan Rabu (16/4/2014) siang emas spot tercatat melemah 0,25% ke level US$1.299,37 per troy ounce (Rp477.838 per gram).

Adapun harga kontrak emas untuk pengiriman Juni menguat tipis 0,02% ke posisi US$1.300,60 per troy ounce (Rp478.290,26 per gram) di Commodity Exchange (Comex), New York.

Kepala Riset dan Anali PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan selain penguatan dolar  laporan dari World Gold Council (WGC) juga berpengaruh terhadap harga logam mulia.

“Pelemahan harga emas disebabkan oleh dolar AS yang mulai menguat dan laporan dari WGC yang memproyeksikan permintaan emas di China tahun 2014 akan berkurang dibanding tahun sebelumnya,” kata Ariston.

Menurutnya ahrga kini bergerak di kisaran US$1.300-an dan mencoba untuk rebound, tapi, katanya, penguatan lanjutan membutuhkan konfirmasi penembusan kisaran resisten yang terbentuk di sekitar US$1.305 dengan potensi target ke area US$1.310—US$1.312.

“Dorongan naik harga masih diuji di level US$1.305 ini,” ucapnya.

Dia melanjutkan jika harga di bawah level tersebut, emas masih bisa tertekan kembali ke kisaran US$1.295 dengan potensi ke area US$1.286—US$1.290 per troy ounce.

Ariston mengatakan penggerak pasar hari ini adalah data perumahan AS, izin membangun dan produksi industri AS. Jika data lebih bagus dari prediksi hal ini bisa menekan kembali harga emas.

“Selain itu, pasar juga, sekali lagi, akan memperhatikan pidato Janet Yellen di hadapan anggota  klub  ekonomi  New  York.  Pembicaraan  soal  kebijakan  moneter  baru  bisa mempengaruhi harga,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper