Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat pada pagi ini, Rabu (23/7/2025), setelah terkoreksi pada penutupan hari sebelumnya. Penguatan IHSG ditekan oleh apresiasi harga saham big banks dan emiten-emiten tambang.
Berdasarkan data RTI Business, IHSG dibuka naik 34,99 poin atau 0,48% ke level 7.379,73 pada Rabu (23/7/2025). IHSG bergerak di rentang 7.376 hingga 7.386 pada pagi ini.
Sebanyak 247 saham menguat, 70 saham melemah, dan 230 saham stagnan. Nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp13.266,7 triliun.
Pada perdagangan sebelumnya, IHSG ditutup turun 0,72% ke level 7.344,73 pada Selasa (22/7/2025). IHSG parkir di zona merah setelah reli 11 hari berturut-turut ditutup menguat sepanjang 7-21 Juli 2025.
Pada Rabu (23/7/2025), penguatan IHSG didorong oleh kenaikan harga saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) naik 0,3% ke level Rp8.425, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) naik 0,26% ke posisi Rp3.850, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menguat 0,43% ke posisi Rp4.680 per saham.
Selain itu, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menguat 1,01% ke level Rp2.990, disusul saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) naik 0,63% ke level Rp8.000, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) naik 2,28% ke level Rp448, PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) naik 2,3% ke level Rp1.110, dan PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) naik 0,72% ke level Rp7.025.
Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, mengatakan IHSG kemarin ditutup turun 0.72% dan kembali disertai dengan net sell asing sekitar Rp484 miliar. Saham yang paling banyak dijual investor asing adalah ANTM, BMRI, PANI, BBNI dan BBCA.
"IHSG masih berpotensi melanjutkan koreksi ke 7.300 dulu. Jika kuat bertahan di area tersebut, masih akan kembali rebound melanjutkan pola uptrend," ujarnya dalam riset, Rabu (23/7/2025).
Pada pagi ini, IHSG diperkirkan bergerak pada rentang support 7.300-7.320 dan resistance 7.380-7.400. BNI Sekuritas menyarankan investor untuk mencermati saham BUMI, INET, TOBA, TOWR, PGEO, dan PANI pada hari ini.
Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim mengatakan IHSG berpeluang melanjutkan koreksi menguji level psikologis 7.300. Jika break low dari level ini, IHSG diperkirakan menutup gap di 7.291.
Di sisi global, pelaku pasar menanti agenda penting pada pekan depan, yakni pertemuan Federal Reserve (The Fed) serta perkembangan negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan sejumlah negara mitranya.
Ratna mengingatkan batas waktu pelaksanaan kebijakan tarif baru oleh AS jatuh pada 1 Agustus 2025. Jika tarif terhadap negara lain ditetapkan lebih rendah daripada Indonesia, maka ekspor domestik berisiko kehilangan daya saing.
Untuk perdagangan hari ini, Phintraco merekomendasikan saham pilihan antara lain PT BUMA Internasional Group Tbk. (DOID), PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI), dan PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS).
Tim Analis MNC Sekuritas memperkirakan posisi IHSG saat ini sedang berada di akhir wave (iii) dari wave [c]. Apabila menguat, akan diperkirakan relatif terbatas menguji area 7.466.
"Namun, waspadai akan adanya potensi koreksi ke rentang area 7.220-7.311 pada label hitam," seperti dikutip dalam riset, Rabu (23/7/2025).
IHSG diproyeksikan bergerak pada rentang support 7.304, 7.202 dan resistance 7.506, 7.595.
MNC Sekuritas memberikan rekomendasi agar investor mempertimbangkan opsi buy on weakness untuk saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT), PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE), dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.