Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksi kembali menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (7/5/2025).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup menguat 0,97% ke level 6.898,20 pada penutupan perdagangan Selasa (6/5/2025). Pada posisi itu, IHSG masih tercatat melemah 2,57% sepanjang tahun berjalan 2025.
Tim analis MNC Sekuritas menerangkan, IHSG pada penutupan perdagangan kemarin masih disertai dengan peningkatan volume pembelian. Pihaknya memperkirakan posisi IHSG berada di akhir wave [a] dari wave B.
”Diperkirakan, area penguatan akan menguji 6.934—6.943. Namun, waspadai akan adanya potensi pembalikan arah dari IHSG untuk membentuk wave [b], di mana kami perkirakan akan menguji 6.364—6.618,” tulisnya dalam riset, Rabu (7/5/2025).
Pada perdagangan hari ini, analis MNC Sekuritas merekomendasikan support IHSG berada di level 6.759, 6.708, dengan area resistance pada level 6.933, 6.986.
Pada perdagangan hari ini, terdapat beberapa saham yang menjadi rekomendasi tim analis MNC Sekuritas, antara lain PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA), PT Timah Tbk. (TINS), hingga PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR).
Untuk saham BRMS, misalnya, tim analis merekomendasikan buy on weakness pada area Rp382—Rp394, dengan target harga pada level Rp410 dan Rp424, stoploss di bawah Rp372.
Sementara itu, saham ERAA juga direkomendasikan buy on weakness pada area Rp454—Rp474. Target harga saham ini berada pada area Rp510, Rp525, dengan stoploss di bawah Rp434.
”BRMS menguat 5,88% ke 396 disertai dengan munculnya volume pembelian. Kami perkirakan, posisi BRMS saat ini sedang berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [iii],” tulis analis.
Selain itu, saham TINS menjadi rekomendasi pada perdagangan hari ini dengan buy on weakness pada area Rp1.125—Rp1.160. Adapun target harga saham ini Rp1.245, Rp1.290, dengan stoploss di bawah Rp1.080.
Terakhir, saham UNVR direkomendasikan dengan buy on weakness pada level Rp1.725—Rp1.800, target harga pada Rp1.900, Rp2.020, dan stoploss di bawah Rp1.645.
”UNVR menguat 3,38% ke 1,835 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Kami perkirakan, posisi UNVR sedang berada di awal wave [v] dari wave C,” tutupnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.