Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksi bakal terpengaruh oleh beberapa sentimen selama pekan pertama Mei 2025. Saham ANTM, CNMA, dan EMTK menjadi rekomendasi analis untuk pekan ini.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas Imam Gunadi memberikan beberapa catatan mengenai kinerja IHSG pekan ini. Menurutnya, kinerja IHSG pekan ini bakal dipengaruhi oleh sentimen terhadap suku bunga The Fed.
"Konsensus memproyeksikan bahwa The Fed masih akan menahan suku bunganya di angka 4,5%. Hal ini tentu karena tingkat inflasi yang masih berada di atas target The Fed yaitu 2%. Namun tidak menutup kemungkinan, berdasarkan data yang rilis di pekan kemarin bisa saja memberikan kejutan pasar, apalagi setelah data PDB AS pada kuartal I/2025 terkontraksi," katanya dalam riset, Senin (5/5/2025).
Selain itu, data PDB Indonesia kuartal I/2025 hingga data Indonesia Consumer Confidence menjadi sentimen dalam negeri yang diprediksi akan mempengaruhi kinerja IHSG.
Seperti diberitakan Bisnis, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I/2025 tercatat sebesar 4,87% (year on year/YoY).
”Penguatan dolar AS terhadap rupiah juga membuat dilema Bank Indonesia antara harus memangkas suku bunga atau menahan suku bunganya,” ujarnya.
Sementara itu, data Indonesia Consumer Confidence yang sempat turun di berbagai sisi pada periode sebelumnya juga menjadi salah satu sentimen kinerja IHSG. Menurut Imam, data tersebut penting untuk diperhatikan karena sektor consumption masih menjadi sektor paling besar penyumbang pertumbuhan Indonesia.
Adapun, dalam menghadapi sentimen itu, Imam merekomendasikan tiga saham yang dapat dicermati selama pekan ini.
Emiten PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) menjadi salah satu rekomendasi setelah emiten itu mencatatkan kinerja yang baik pada kuartal I/2025. Selain itu, efisiensi di sektor media dinilai dapat memperbesar margin keuntungan Emtek. Terlebih lagi, EMTK berada pada sektor yang tidak terpengaruh oleh perang dagang AS.
Imam merekomendasikan beli di area Rp570–Rp575, dengan target harga Rp600 dan stop loss di area kurang dari Rp555.
Selain itu, PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk. (CNMA) direkomendasikan beli pada area Rp147–Rp149, target harga hingga Rp158 dan stop loss kurang dari Rp142.
Kendati mencatatkan kinerja merugi pada kuartal I/2025, CNMA dinilai dapat membuat kinerjanya berbalik pada kuartal II/2025 setelah mencatatkan rekor 14 juta penonton pada April 2025. Angka itu juga menunjukkan bahwa sektor barang konsumen non-primer Cinema XXI tidak terpengaruh oleh perlambatan ekonomi global.
Terakhir, saham Antam (ANTM) menjadi rekomendasi Indo Premier Sekuritas dengan target beli pada area Rp2.310–Rp2.340, hingga target mencapai Rp2.450 dan stop loss kurang dari Rp2.240.
Emiten tambang ini dinilai akan memiliki kinerja yang solid pada 2025, serta catatan akumulasi asing bakal menjadi mesin penggerak kenaikan saham ANTM. Kendati harga emas sudah menurun, lanjutnya, perlambatan ekonomi AS dinilai dapat membuat dolar AS kembali melemah terhadap emas spot.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.