Respons Konglomerat
Para konglomerat yang hadir pada pertemuan dengan Presiden Prabowo dan Ray Dalio itu mengaku optimistis terhadap Danantara.
Misalnya, Presiden Direktur PT Alamtri Resources Tbk. (ADRO) Garibaldi Thohir alias Boy Thohir menyebut siap bermitra dengan Danantara.
Kakak dari Menteri BUMN Erick Thohir itu menilai Ray Dalio merupakan orang yang berpengalaman untuk bisa memberikan pandangan terhadap Danantara.
"Intinya kita sama-sama Indonesia Incorporated sama sama bareng Danantara membangun Indonesia supaya lebih maju dan sejahtera," tuturnya.
Senada, pengusaha pemilik Artha Graha Group, Tomy Winata juga menyatakan optimismenya terhadap SWF Indonesia yang bakal mengelola aset BUMN senilai US$900 miliar itu. "Danantara harus hebat, maju," ujarnya usai pertemuan tersebut.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pengawas Danantara Muliaman Hadad mengungkapkan bahwa terdapat dua tokoh internasional yang bakal menjadi Dewan Penasihat Danantara yaitu Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair dan investor asal AS, Ray Dalio.
Baca Juga
Muliaman membenarkan informasi tersebut namun pengumuman resmi mengenai hal ini akan disampaikan langsung oleh CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani.
“Nanti diumumkan resmi sama Pak Rosan,” katanya kepada wartawan di Gade Tower pada hari Senin (26/2/2025).
Untuk diketahui, Danantara akan mengelola aset-aset BUMN yang secara keseluruhan mencapai US$900 miliar. SWF baru di bawah Presiden Prabowo Subianto itu diluncurkan pada 24 Februari 2025.
Pada tahap pertama, sebanyak tujuh BUMN sudah lebih dulu masuk ke Danantara yaitu PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., MIND ID, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., serta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.