Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Menguat ke Level 7.803, Saham AMMN, SRTG & ADRO Tancap Gas

IHSG dibuka menguat sebesar 0,55% atau 42,93 poin menuju posisi 7.803,89. Apa saja saham pendorongnya?
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (20/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (20/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali tancap gas dan menembus level 7.803,89 pada awal perdagangan Kamis (12/9/2024). Di tengah penguatan ini, kinerja saham AMMN, SRTG, dan ADRO terpantau melesat.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG menguat 0,55% atau 42,93 poin menuju posisi 7.803,89 sesaat setelah pembukaan. Pada hari ini, IHSG dibuka pada level 7.761,08 dan sempat bergerak ke posisi tertingginya yakni 7.812,72.

Tercatat, sebanyak 215 saham menguat, 117 saham menurun, dan 194 saham bergerak di tempat. Adapun kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp13.455,57 triliun.

Dari jajaran saham berkapitalisasi pasar jumbo, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) memimpin dengan kenaikan sebesar 2,18% menuju level Rp10.550.

Posisi itu disusul saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang membukukan kenaikan 0,99% menuju level Rp3.070 per saham. Sementara itu, saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) menguat 0,63% menjadi Rp11.975 per saham.

Di sisi lain, saham top gainers pada awal perdagangan hari ini dihuni PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) yang naik 14,35% ke Rp2.630. Posisi itu diikuti saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dengan lonjakan sebesar 14,20% ke Rp4.020. 

Adapun penghuni saham paling boncos atau top losers adalah PT Harta Djaya Karya Tbk. (MEJA) yang merosot 9,85% ke level Rp119. Sementara itu, saham PT Voksel Electric Tbk. (VOKS) turun 5,72% menuju Rp250 per saham. 

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan IHSG akan melanjutkan konsolidasi dalam rentang 7.700 – 7.800 pada perdagangan hari ini.  

“Pasar cenderung wait and see terhadap rilis data global baik dari kawasan Eropa maupun AS. Dari sisi teknikal, IHSG membentuk pola spinning top dan MACD yang bergerak sideways,” kata Valdy, dalam publikasi riset harian. 

Dia melanjutkan setelah rilis data inflasi dari sisi konsumen, pasar kini menantikan data inflasi produsen dari sisi produsen AS yang diperkirakan akan stabil di level 0,10% MoM.  

Selain itu, pada hari yang sama, pasar juga mengantisipasi rilis data klaim pengangguran AS yang diperkirakan meningkat menjadi 231.000 dari level sebelumnya 227.000. Hal tersebut menunjukkan potensi perlambatan di pasar tenaga kerja.  

Fokus pasar juga akan tertuju pada Eropa, dengan ECB yang diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 bps dari 4,25% menjadi 4,00%.

Masih terkait kebijakan suku bunga acuan, Bank Indonesia (BI) diyakini tetap dengan arah kebijakan sebelumnya yakni menahan suku bunga acuan dalam RDG pada September 2024.

Terpisah, Tim Analis Mirae Asset Sekuritas memaparkan sejumlah sentimen dalam negeri dan luar negeri yang membayangi arah pasar saham. Di dalam negeri, peraturan yang memperpanjang insentif PPN DTP 100% untuk perumahan hingga Desember 2024 diharapkan akan dirilis dalam beberapa hari ke depan.

Di AS, inflasi turun menjadi 2,5% pada Agustus atau turun dari 2,9% pada Juli 2024. Realisasi itu sedikit di bawah perkiraan konsensus sebesar 2,6%. 

Perkembangan ini diharapkan membuka jalan bagi The Fed untuk mulai secara bertahap menurunkan suku bunga pada pertemuannya minggu depan. Respons pasar saat ini beragam, dan menilai apakah pemotongan ini akan efektif untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.

“Pada perdagangan Kamis [12/9/2024], IHSG berpeluang bergerak beragam, dengan rentang perdagangan di level 7.729 hingga 7.812, serta support di level 7.600,” paparnya. 

---------------------------

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper