Bisnis.com, JAKARTA -- Kalangan analis memproyeksikan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) masih akan berfluktuasi ditopang prospek permintaan biofuel di tengah kekhawatiran produksi.
Bloomberg pada Rabu (11/9/2024) melaporkan, penurunan harga minyak mentah mempengaruhi pergerakan harga CPO. Pada data perdagangan hari ini pukul 14.12 WIB, minyak mentah jenis Bren telah berada pada level US$70,14 di pasar spot. Minyak mentah bahkan sempat diperdagangkan di bawah $70 per barel untuk pertama kalinya kemarin dalam 2 tahun terakhir akibat kekhawatiran akan permintaan global.
David Ng, pedagang senior di IcebergX Sdn, menjelaskan pergerakan harga minyak sawit sangat dipengaruhi oleh harga minyak mentah. Namun, dia meyakini terbatasnya produksi di Malaysia membuat harga tidak akan mudah tergelincir lebih rendah lagi.
Baca Juga
Data Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) menunjukkan bahwa produksi minyak sawit Malaysia, yang merupakan produsen terbesar kedua di dunia, hanya meningkat kurang dari 3% pada Agustus dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan ini jauh lebih rendah dibandingkan lonjakan 14% pada bulan Juli.
Pada perdagangan di Bursa Malaysia Derivatives, minyak sawit untuk pengiriman November tercatat sedikit berubah pada level 3.894 ringgit per ton. Sementara itu, minyak kedelai untuk pengiriman Desember di Chicago naik 0,4% menjadi 39,80 sen per pound, setelah turun 2,1% pada hari Selasa.