Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Waskita Karya (WSKT) Ungkap Asa Suspensi Saham Dibuka

Sejalan dengan progres positif restrukturisasi utang, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) tengah berupaya keluar dari suspensi saham yang dilakukan BEI.
Seorang investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Rabu (21/8/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Seorang investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Rabu (21/8/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) telah disuspensi lebih dari setahun oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Manajemen WSKT pun tengah berupaya keluar dari suspensi seiring dengan progres restrukturisasi utang.

Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho mengatakan saham WSKT terkena suspensi sejak 8 Mei 2023. Suspensi dikenakan kepada WSKT karena perseroan gagal membayar utang obligasi jatuh tempo.

Oleh karena itu, saat ini WSKT terus berupaya untuk menyelesaikan permasalahan utangnya dengan restrukturisasi.

"Next step [setelah restrukturisasi], ke sana [lepas dari suspensi]. Suspensi ini kan harus clear terkait restrukturisasinya," ujar Hanugroho setelah konferensi pers pada Jumat (6/9/2024) di Jakarta. 

Pada perkembangan terbaru, WSKT telah menandatangani Master Restructuring Agreement (MRA) dengan 21 perbankan. Nilai outstanding restrukturisasi utang itu mencapai Rp26,3 triliun.

"Artinya dengan MRA, ini bisa jadi sinyal positif bagi saham," tutur Hanugroho.

Waskita Karya juga telah mendapat persetujuan terkait pokok perubahan perjanjian fasilitas kredit modal kerja penjaminan yang dilakukan oleh lima kreditur perbankan dengan nilai outstanding sebesar Rp5,2 triliun.

Kemudian, WSKT telah merampungkan restrukturisasi obligasi sebanyak tiga seri dari total empat seri obligasi. Total restrukturisasi obligasi yang sudah dirampungkan mencapai Rp3 triliun. Alhasil, Waskita masih dalam proses penyelesaian restrukturisasi terhadap satu seri obligasi dengan nilai Rp1,3 triliun.

Setelah mendapatkan restrukturisasi utang, WSKT akan melunasinya melalui jalan divestasi sejumlah proyek tol secara bertahap, seperti jalan tol Bogor - Ciawi - Sukabumi (Bocimi) dan Bekasi - Cawang - Kampung Melayu (Becakayu). Selain itu, Waskita masih menjalankan berbagai proyek infrastuktur pemerintah.

Di sisi lain, WSKT terancam delisting apabila masih dalam status suspensi dari BEI hingga Mei 2025.

Meski begitu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan Bursa tidak serta-merta mendepak paksa atau delisting emiten dari pasar modal. BEI akan mengumumkan potensi delisting sebanyak empat kali, jika emiten disuspensi sahamnya dalam kurun waktu 6 bulan hingga 24 bulan.

Pada masing-masing pengumuman itu, Bursa menyampaikan potensi delisting. Setiap proses, bursa meminta penjelasan atau hearing dengan jajaran direksi, komisaris, bahkan founder perseroan.

Dalam melakukan delisting, termasuk WSKT, Bursa juga empertimbangkan berbagai ketentuan yang berlaku. Ketentuan yang dipertimbangkan oleh Bursa salah satunya adalah terkait adanya pembelian saham kembali atau buyback mengacu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 29 Tahun 2023.

"Hal yang diperhatikan adalah bagaimana menjaga investor protection. Apa itu dari proses delisting nanti. Kalau ujungnya di-delist, wajib dari sisi perseroan atau pihak yang ditunjuk, termasuk pengendali melakukan buyback, pembelian kembali," tutur Nyoman pada bulan lalu (7/8/2024) di Gedung BEI. 

Namun, apabila sudah dilakukan berbagai upaya perbaikan dan tidak ada perubahan kondisi perusahaan, maka bursa akan melakukan delisting paksa atau forced delisting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper