Bisnis.com, JAKARTA — Sebagian emiten yang tergabung dalam indeks High Dividend 20 tercatat telah membagikan dividen interim untuk tahun buku 2024. Analis melihat konstituen indeks high dividend 20 seperti ADRO hingga ASII berpotensi untuk membagikan dividen interim musim ini.
Analis Kiwoom Sekuritas Miftahul Khaer menjelaskan secara prospek, indeks high dividend 20 masih memiliki peluang kenaikan di periode semester II/2024, terlebih lagi dengan adanya beberapa saham di indeks ini yang akan membagikan dividen interim mereka.
"Kami kira pembagian dividen interim di sekitar pertengahan semester ini bisa berdampak positif terhadap kinerja indeks ini ke depannya," kata Miftahul, Rabu (4/9/2024).
Dia melanjutkan secara umum, prospek saham-saham yang ada di indeks ini juga menurutnya masih memiliki peluang yang cukup baik di periode ini. Peluang ini juga mengingat potensi pelonggaran suku bunga bank sentral yang diperkirakan akan dimulai pada periode semester II/2024 ini.
Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan dengan melihat kinerja perusahaan, kemungkinan besar perusahaan-perusahaan dalam indeks High Dividend 20 dapat membagikan dividen interim.
Nico juga mencermati terdapat beberapa saham yang memberikan peluang dividend yield di atas 5%.
Baca Juga
"Selain secara dividen baik, sejauh ini melihat kinerja fundamentalnya, potensi valuasi pun terlihat masih berpotensi mengalami kenaikan," ujar Nico.
Adapun Nico mencermati saham-saham yang berpeluang dapat membagikan dividen dengan yield yang atraktif adalah ADRO, ITMG, PTBA, ASII, ANTM, UNTR, BBRI, TLKM, dan BBNI.
Sementara itu, Kiwoom Sekuritas mencermati terdapat dua saham pilihan dalam indeks ini. Adapun dua saham tersebut adalah UNTR dan ASII.
Kiwoom Sekuritas memberikan rekomendasi trading buy terhadap saham UNTR dengan target price (TP) Rp28.125 per saham, dan trading buy untuk saham ASII dengan TP pada Rp5.150 per saham.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.