Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) membukukan penurunan laba bersih menjadi sebesar US$129,07 juta pada semester I/2024. Ke mana saham ITMG akan bermanuver?
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Selasa (13/8/2024), ITMG mengantongi pendapatan sebesar US$1,04 miliar. Pendapatan iu turun 19,22% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$1,29 miliar.
Dalam keterangan resminya, ITMG menyampaikan volume penjualan mencapai 10,8 juta ton atau naik 9% year-on-year. Di sisi lain, harga jual rata-rata batu bara (average selling price/ASP) turun 27% year-on-year sejalan dengan normalisasi harga batu bara.
Penurunan harga jual batu bara ini menjadi penyebab penurunan pendapatan ITMG sepanjang semester I/2024.
ITMG juga mencatatkan beban pokok pendapatan sebesar US$774,2 juta, lebih rendah 7,93% dibandingkan semester I/2023 yang sebesar US$840,9 juta.
Meski beban pokok pendapatan ITMG turun, akan tetapi laba kotor ITMG tercatat turun hingga 39,94% menjadi US$275,2 juta. Laba kotor ini turun dari semester I/2023 yang sebesar US$458,2 juta.
Dengan hasil tersebut, ITMG mencatatkan laba bersih sebesar US$129,07 juta atau anjlok 57,95% secara year-on-year (YoY) dari US$306,9 juta pada semester I/2023.
Di lantai bursa, saham ITMG menguat 4,58% secara year-to-date dan parkir di level Rp26.825 pada akhir perdagangan Selasa (13/8/2024). ITMG diperdagangkan dengan rasio price to earnings (P/E) sebesar 7,17 kali.
Terkait dengan prospek saham ITMG, sejumlah analis memberikan pandangan yang bervariasi. Bloomberg mengkompilasi sebanyak 7 analis yang mengulas saham ITMG memberikan rekomendasi beli, 16 analis menyarankan tahan atau hold, dan 3 analis menyarankan jual.
Berdasarkan konsensus analis Bloomberg, target harga saham ITMG dalam 12 bulan ke depan ada di level Rp27.500 per saham.
Teranyar, analis BCA Sekuritas Muhammad Fariz menyematkan peringkat beli untuk saham ITMG dengan target harga Rp35.700 per saham.
Senada, analis Ciptadana Sekuritas Thomas Radityo juga menyarankan investor untuk beli saham ITMG dengan target harga Rp30.000 per saham.
Sementara itu, NH Korindo Sekuritas dan Mirae Asset Sekuritas kompak memberikan rekomendasi hold terhadap ITMG dengan target harga masing-masing Rp27.000 dan Rp25.500 per saham.
Menurut analis Mirae Asset Sekuritas Rizkia Darmawan, harga batu bara menjadi sentimen yang membayangi gerak saham emiten batu bara, termasuk ITMG. Ke depan, harga batu bara Newcastle diperkirakan bergerak sideways pada kuartal III/2024 di kisaran US$130—US$140 per ton.
“Berdasarkan pola historis, harga batu bara berpotensi meningkat pada September sejalan dengan kenaikan permintaan importir jelang musim dingin,” ujarnya dalam riset, dikutip Rabu (14/8/2024).
Meski begitu, Rizkia tidak mengantisipasi kenaikan harga yang signifikan dengan mempertimbangkan dinamika perdagangan global saat ini.
Dia menambahkan target harga saham ITMG di level Rp25.500 per saham mencerminkan proyeksi P/E 5,5 kali pada 2024 dan 5,3 kali pada 2025.
--------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.