Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Samindo Resources (MYOH) Tabur Dividen Hari ini, Low Tuck Kwong Cuan Rp6,97 Miliar

Low Tuck Kwong ditaksir mendapatkan jatah dividen Rp6,97 miliar untuk kinerja Samindo Resources (MYOH) tahun buku 2023.
Low Tuck Kwong ditaksir mendapatkan jatah dividen Rp6,97 miliar untuk kinerja Samindo Resources (MYOH) tahun buku 2023./bloomberg
Low Tuck Kwong ditaksir mendapatkan jatah dividen Rp6,97 miliar untuk kinerja Samindo Resources (MYOH) tahun buku 2023./bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Konglomerat Indonesia Low Tuck Kwong akan menerima guyuran dividen 2024 dari PT Samindo Resources Tbk. (MYOH) pada hari ini, Kamis (25/7/2024).

Rangkaian pembagian dividen Samindo Resources 2024 akan memasuki periode pembayaran pada Jumat (25/7/2024). Sesuai dengan hasil RUPST, pemegang saham MYOH yang berhak akan mendapatkan jatah total dividen senilai US$3.000.585 atau setara Rp49,17 miliar dengan dividen ditetapkan senilai Rp22,29 per lembar.

Low Tuck Kwong selaku salah satu orang terkaya di Indonesia memegang saham MYOH atas nama pribadi sampai dengan Selasa (23/7/2024). PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah saham yang dipegang sebanyak 312.775.250(312,77 juta) lembar atau setara dengan 14,18%.

Dengan asumsi jumlah kepemilikan tidak berubah, Taipan batu bara tersebut ditaksir mendapatkan jatah dividen Rp6,97 miliar untuk kinerja Samindo Resources tahun buku 2023.

Berdasarkan data Bloomberg Billionaires Index Selasa (11/6/2024), Low Tuck Kwong sempat menjadi orang terkaya di Indonesia menggeser Prajogo Pangestu.

kekayaan pendiri PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) itu tercatat senilai US$24,3 miliar atau sekitar Rp397,7 triliun.

Bloomberg mencatat bahwa harta Low Tuck Kwong terdiri dari uang tunai senilai US$1,95 miliar atau sekitar Rp31,9 triliun (asumsi kurs Rp16.370 hari ini). Porsi terbesar dalam hartanya merupakan kepemilikan saham.

Low Tuck Kwong mencatatkan kepemilikan 20,7 miliar lembar saham BYAN. Dengan asumsi harga Rp17.775, total saham BYAN miliknya menjadi setara Rp368,1 triliun. Bloomberg mencatat kepemilikan saham BYAN itu setara US$22,3 miliar.

Selain itu, dia juga mencatatkan harta senilai US$78,3 juta atau Rp1,28 triliun dari kepemilikan saham Metis Energy Ltd. (MRL) di Singapura.

Ada pula kepemilikan 312,7 juta lembar saham PT Samindo Resources Tbk. (MYOH), yang dengan harga Rp1.860, maka total saham Low Tuck Kwong menjadi senilai Rp581,7 miliar. Bloomberg mencatat kepemilikan saham itu senilai US$35,7 juta.

Sebagai catatan, perhitungan kekayaan dalam Bloomberg Billionaires Index mengacu pada perubahan pasar, perekonomian, dan laporan Bloomberg dengan angka kekayaan bersih yang diperbarui setiap hari setelah penutupan perdagangan saham di New York, Amerika Serikat (AS). Angka di mata uang lain dikonversi ke dolar AS sesuai kurs pada hari tersebut.

Kinerja MYOH Kuartal I/2024

Laba bersih PT Samindo Resources Tbk. (MYOH) tercatat anjlok 86,53% menjadi US$596.737 atau setara Rp9,47 miliar (kurs jisdor Rp15.873) sepanjang kuartal I/2024.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, MYOH mencatatkan penurunan laba bersih menjadi US$596.737 dibandingkan dengan capaian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$4,43 juta.

Laba yang tergerus berbanding terbalik dengan pendapatan yang naik. MYOH mencatatkan total pendapatan kuartal I/2024 sebesar US$39,64 juta atau setara dengan Rp629,25 miliar. Pendapatan itu naik sebesar 33,48% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$29,70 juta.

Pendapatan tersebut ditopang oleh jasa pemindahan tanah dan pengambilan batu bara sebesar US$20,72 juta, jasa pengangkutan sebesar US$9,31 juta, penyewaan kendaraan dan lainnya sebesar US$9,22 juta dan jasa pengeboran dan eksplorasi sebesar US$390.202.

Adapun beban pokok pendapatan ikut naik menjadi US$33,36 juta atau setara dengan Rp529,66 miliar. Beban tersebut naik 27,37% dibandingkan dengan periode kuartal I/2023 yang sebesar US$26,19 juta.

Alhasil laba kotor tercatat naik sebesar 79,14% menjadi sebesar US$6,27 juta.

Meski laba kotor tercatat naik, namun MYOH membukukan kenaikan beban umum, biaya keuangan serta kerugian selisih kurs. Kemudian terdapat kenaikan beban pajak penghasilan dan selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan.

Hal tersebut menjadikan MYOH membukukan penurunan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk.

_______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper