Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mentan Kaji Perintah Jokowi ke Bulog Untuk Akuisisi Perusahaan Beras Kamboja

Mentan Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa pemerintah masih mengkaji secara mendalam terkait dengan instruksi Jokowi untuk akuisisi perusahaan beras di Kamboja
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa pemerintah masih mengkaji secara mendalam terkait dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) seputar akuisisi perusahaan di Kamboja dalam mengantisipasi kekurangan stok beras.

Hal ini disampaikannya usai menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melaporkan kondisi pangan di tengah gejolak El Nino di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (11/6/2024).

“Iya, ada koordinasi. Nanti kita lihat. Nanti kami diskusi secara detil,” ujarnya kepada wartawan.

Sebelumnya, Kepala Negara menginstruksikan Perum Bulog untuk mengakuisisi perusahaan di Kamboja untuk memberikan kepastian stok cadangan beras di Tanah Air.

Hal ini disampaikannya usai menghadiri agenda Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-52 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Jakarta, Senin (10/6/2024).

“Itu proses bisnis yang akan dilakukan oleh Bulog sehingga memberikan kepastian stok cadangan beras negara kita dalam posisi stok yang aman. Daripada beli, ya lebih bagus investasi,” katanya kepada wartawan.

Dalam agenda yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Binsar Pandjaitan membocorkan rencana akuisisi sejumlah rencana dari perusahaan BUMN ke pasar internasional. Mulai dari PT Pertamina (Persero) ke Brasil dan Perum Bulog ke Kamboja.

Luhut menilai bahwa Kepala Negara mendorong agar pembangunan ke depan wajib mewaspadai tren global yang terjadi saat ini, khususnya dalam memenuhi kebutuhan ketahanan pangan dan energi.

“Bulog akan akuisisi beberapa sumber beras di Kamboja. Presiden tadi sudah memerintahkan saya untuk kami tindak lanjut dan sudah memang ditindaklanjutin, sekarang tinggal kami melakukan due diligence,” tandas Luhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper