Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Prajogo Pangestu BREN Masuk Indeks FTSE, Marcap Tembus Rp1.500 Triliun

Emiten Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), menyambut masuknya saham perseroan ke dalam Indeks FTSE.
Artha Adventy, Hafiyyan
Artha Adventy & Hafiyyan - Bisnis.com
Sabtu, 25 Mei 2024 | 12:05
Emiten Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), menyambut masuknya saham perseroan ke dalam Indeks FTSE. /baritopacific
Emiten Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), menyambut masuknya saham perseroan ke dalam Indeks FTSE. /baritopacific

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten milik orang terkaya di Indonesia Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), menyambut masuknya saham perseroan ke dalam Indeks FTSE.

Sebagai informasi, Financial Times Stock Exchange (FTSE) Russel Group merupakan organisasi finansial di Inggris yang memiliki spesialisasi menyediakan indeks untuk acuan pasar keuangan global.

Suatu saham yang masuk dalam kriteria FTSE dinilai memiliki fundamental yang kuat dan likuiditas yang baik. Alhasil, saham yang masuk indeks FTSE berpotensi menjadi pertimbangan investor, terutama investor asing.

Perubahan tersebut terjadi pada saham-saham kategori kapitalisasi menengah (mid cap), kapitalisasi kecil (small cap), dan kapitalisasi mikro (micro cap).

Dalam pengumuman terbaru, FTSE menyebutkan pihaknya melakukan perubahan FTSE Global Equity Index Juni 2024. Saham-saham konstituen masih dapat mengalami perubahan hingga 7 Juni 2024. Adapun, indeks terbaru berlaku mulai 10 Juni 2024.

FTSE Russell juga mengumumkan bahwa perubahan tinjauan triwulanan berikutnya akan berlaku efektif pada Senin 24 Juni 2024, yaitu setelah penutupan pasar saham pada hari Jumat, 21 Juni 2024.

Dari berbagai saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, BREN masuk ke dalam kategori big cap. Selanjutnya, ada saham PT Mastersystem Informa Tbk. (MSTI) yang masuk kategori mikro.

Merly, Corporate Secretary BREN, menyampaikan pihaknya menyambut baik masuknya BREN dalam FTSE Global Equity Index ini. Ini tentunya merupakan bentuk dari kepercayaan market terhadap strategi bisnis secara jangka panjang di mana BREN siap mendukung transisi energi menuju net zero.

"Penambahan BREN ke dalam indeks ini juga kami lihat merupakan apresiasi dari market terhadap langkah-langkah ekspansif yang telah dilakukan BREN seperti misalnya penambahan pembangkit tenaga angin kami yang menambah diversifikasi dari portfolio panas bumi kami," paparnya, Sabtu (24/5/2024). 

Saham BREN memang tengah naik panggung dan membuatnya menjadi emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI. Kapitalisasi pasar BREN mencapai Rp1.505,09 triliun.

Harga saham BREN per Rabu (22/5/2024) berada di posisi Rp11.250. Angka itu mencerminkan kenaikan 50,50% sepanjang 2024 dan melonjak 127,27% dalam 3 bulan terakhir.

Konglomerat Prajogo Pangestu semakin menguatkan posisinya sebagai orang terkaya di Indonesia seiring dengan lonjakan saham-saham miliknya. Bahkan, Prajogo Pangestu terkini menempati posisi orang terkaya di dunia ke-23.

Total kekayaan Prajogo Pangestu semakin tebal di usianya yang genap 80 tahun pada 13 Mei 2024. Berdasarkan data Forbes Real-Time Billionaire per Sabtu (25/5/2024), Prajogo Pangestu memiliki harta senilai US$72,9 miliar atau sekitar Rp1.166,03 triliun (kurs Jisdor Rp15.995 per dolar AS).

Makin bertumbuhnya aset kekayaan Prajogo Pangestu ini tak lepas dari laju sahamnya CUAN, BRPT, BREN, PTRO, TPIA.

Sementara itu, BREN berencana menaikkan kapasitas listrik di pembangkit listrik geothermal dan pembangkit listrik tenaga angin

Direktur Utama Barito Renewables Energy Tan Hendra Soetjipto mengatakan BREN menargetkan kenaikan kapasitas menjadi sebesar 2.002 megawatt untuk pembangkit geothermal dan 396 megawatt dari pembangkit listrik tenaga angin.

“Potensi maksimal dalam beberapa tahun ke depan adalah 2.002 megawatt untuk geothermal sementara wind field sebesar 396 megawatt,” kata Hendra dalam public expose insidentil, Senin (13/5/2024). 

Adapun, potensi kapasitas geothermal BREN akan berasal dari operasional pembangkit listrik secara efisien sebesar 886 megawatt dengan penambahan sebesar 116 megawatt dalam dua tahun ke depan. Sisanya sebesar 1.000 megawatt akan berasal dari pengembangan area baru. 

Sementara untuk tenaga angin akan berasal dari operasional yang efisien sebesar 78 megawatt dan pengembangan area baru sebesar 318 megawatt. 

Pengembangan area yang dimaksud sejalan dengan rencana BREN mempertimbangkan penambahan aset baru baik geothermal maupun tenaga angin. 

Hendra menyebutkan pihaknya sedang mengkaji aset baru baik di dalam negeri maupun luar negeri. BREN akan mempertimbangkan aset-aset potensial yang sesuai dengan kriteria. 

“Yang bisa kita sampaikan, kita cari [aset]. Kita ada kriteria yang harus dipenuhi dan didiskusikan mengenai jenis aset yang akan diakuisisi, kemudian negara mana yang akan kita masuk dan tentu apakah proyek tersebut memiliki tingkat kelayakan ekonomi yang bisa kami terima,” lanjutnya. 

Di sisi lain, BREN menganggarkan belanja modal sebesar US$160 juta atau setara dengan Rp2,57 triliun (kurs jisdor Rp16.085). 

Sepanjang kuartal I/2024, BREN menyerap belanja modal sekitar US$13 juta dolar yang digunakan untuk persiapan kegiatan drilling aset Drajat yang akan dimulai dalam waktu dekat ini. 

Selain itu akan ada capex rutin yaitu perawatan sumur secara berkala untuk menjaga ketersediaan uap yang akan dilakukan setiap tiga tahun sekali. 

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy & Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper