Bisnis.com, JAKARTA - Wall Street ditutup naik pada perdagangan Selasa (19/3/2024) jelang karena investor bersiap untuk hasil pertemuan kebijakan The Fed. Investor memantau arah kebijakan suku bunga The Fed ke depan.
Mengutip Bloomberg, S&P naik 0,56% menjadi 5.178,51, rekor tertinggi sepanjang masa. Dow Jones (DJIA) naik 0,83% ke 39.110,76, dan Nasdaq yang sarat saham teknologi naik 0,39% ke 16.166,79.
Nasdaq ditopang saham Nvidia (NVDA) setelah pembaruan AI dari konferensi pengembang tahunannya. Kenaikan Wall Street juga terjadi hari kedua berturut-turut.
Perhatian tertuju pada pertemuan dua hari The Fed yang dimulai Selasa pagi, yang dipandang sebagai ujian bagi saham-saham yang terdampak oleh kejutan inflasi baru-baru ini. Hal tersebut melemahkan spekulasi penurunan suku bunga yang akan segera terjadi.
Karena para pengambil kebijakan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada tingkat tertinggi sepanjang sejarah, fokusnya adalah pada “dot plot” untuk mendapatkan petunjuk mengenai jumlah dan waktu pemotongan suku bunga pada tahun ini. Keputusan kebijakan bank sentral akan dirilis pada hari Rabu pukul 2 siang waktu setempat.
“Diperkirakan tidak ada perubahan, dan pasar telah menilai kembali jadwal penurunan suku bunga, dan penurunan suku bunga diperkirakan tidak akan terjadi hingga bulan Juni. Tetapi dengan kenaikan harga yang masih lebih besar dari perkiraan, tanda-tanda Fed yang lebih waspada kemungkinan akan muncul dari pertemuan ini,” kata Susannah Streeter dari Hargreaves Lansdown dalam catatan paginya, mengutip Yahoo Finance.
Baca Juga
Sementara itu, Bank of Japan mengakhiri era suku bunga negatif dengan kenaikan pertama dalam 17 tahun, membuat kejutan dalam seminggu yang penuh dengan keputusan bank sentral.
Dalam mata uang kripto, bitcoin (BTC-USD) terus turun dari rekor tertingginya baru-baru ini, sempat anjlok lebih dari 5%. Saham perusahaan terkait kripto Coinbase (COIN) dan Marathon Digital (MARA) melemah seiring dengan token tersebut.
Di sisi korporasi, saham Unilever (UL) menguat setelah produsen Ben & Jerry's mengatakan akan mengurangi jumlah pekerja dan memisahkan unit es krimnya.