Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat ke level 7.322,24 pada perdagangan hari ini, Jumat (1/3/2024). Seiring dengan penguatan indeks komposit, saham BBNI, TLKM hingga INKP justru terkoreksi.
Berdasarkan data RTI Business pukul 09.00 WIB, IHSG naik 0,08% atau 6,13 poin ke level 7.322,24 pada perdagangan hari ini. IHSG bergerak pada rentang 7.312 hingga 7.326 di awal sesi.
Tercatat, 158 saham menguat, 127 saham melemah, dan 219 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp11.732 triliun.
Saham emiten bank jumbo terpantau jadi yang paling laris pagi ini, di pimpin saham BMRI dengan nilai transaksi Rp52,8 miliar. Saham BMRI terpantau naik 1,07% ke level Rp7.075 per saham. Diposisi kedua ada saham BBCA yang diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp46,8 milar pagi ini. Saham BBCA naik 0,25% ke posisi Rp9.900 per saham. Diurutan ke-3 saham paling laris pagi ini ditempati saham BBRI dengan nilai transaksi Rp46 miliar. Saham BMRI juga menguat 0,41% ke level Rp6.150 per saham.
Sementara emiten big cap lain yang parkir di zona merah antara lain, saham BBNI yang turun 0,42% ke level Rp5.975, selanjutnya ada saham TLKM yang turun 1% ke level Rp3.960 per saham, dan ada saham INKP yang terkoreksi 1,15% atau 100 poin ke posisi Rp8.625 per saham.
Adapun, saham tercuan alias top gainers pagi ini ada PT Satu Visi Putra Tbk. (VISI) naik 11,61% ke Rp125 per saham, disusul PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI) yang naik 5,81% ke Rp91 per saham. Selanjutnya saham tercuan pagi ini adalah PT Widiant Jaya Krenindo Tbk. (WIDI) yang naik 5,56% ke level Rp19 per saham.
Baca Juga
Sebelumnya, Tim Riset Phintraco Sekuritas menyatakan IHSG diperkirakan melanjutkan fase konsolidasi pada perdagangan hari ini. level support dan resistansi diperkirakan berada di rentang 7.250 – 7.350. Secara teknikal, indikasi konsolidasi ditunjukkan oleh penyempitan negative slope MACD pasca pembentukan golden cross di Stochastic RSI pada oversold area.
Menurut Phintraco, sentimen eksternal diperkirakan dominan. Pasar dinilai akan merespons data inflasi di Amerika Serikat (AS) dan Jerman, serta data tingkat pengangguran di Jerman.
“PCE Price Index diperkirakan melambat ke 2,4% YoY di Januari 2024 dari 2,6% YoY di Desember 2023. Sementara inflasi Jerman diperkirakan melambat ke 2,6% YoY di Februari 2024 dari 2,9% YoY di Januari 2024,” tulis Phintraco, Kamis (29/2/2024).
Sementara itu, dari dalam negeri, pasar dinilai akan merespons realisasi indeks manufaktur Indonesia dan inflasi Februari 2024. Indeks manufaktur diyakini masih berada pada level ekspansif, sementara inflasi masih berada di kisaran 2,5% YoY.
Untuk perdagangan Jumat (1/3), Tim Riset Phintraco Sekuritas menyarankan investor untuk mencermati saham ESSA, ELSA, EMTK, MEDC, ARTO dan LSIP.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.