Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nikel Jadi Logam Paling Boncos sepanjang 2023, Harga Anjlok 45%

Nikel sebagai logam yang digunakan dalam baja tahan karat dan baterai kendaraan listrik mencatat penurunan tahunan sebesar 45% di London Metal Exchange.
Converter slag skimming di pabrik pengolahan nikel. - Bloomberg/Dimas Ardian
Converter slag skimming di pabrik pengolahan nikel. - Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – Nikel menjadi komoditas logam dengan kinerja terburuk pada 2023 dan pergerakan harga nikel berpotensi tidak cepat pulih dalam waktu dekat.

Mengutip Bloomberg, Minggu (31/12/2023), nikel sebagai logam yang digunakan dalam baja tahan karat dan baterai kendaraan listrik mencatat penurunan tahunan sebesar 45% di London Metal Exchange, penurunan terbesar sejak tahun 2008.

Sejauh ini, penurunan tersebut merupakan penurunan terburuk di antara logam industri, dan kontras dengan kenaikan sebesar 2,2% pada tembaga atau logam bijih besi lainnya yang naik sekitar 20% di perdagangan Singapura.

Logam telah mengalami tekanan tahun ini akibat hambatan ekonomi global dan ketidakpastian prospek pertumbuhan ekonomi China. Indeks enam logam LME turun 5,6% untuk tahun ini, penurunan tahunan kedua.

Dalam sebagian besar kasus pelemahan harga, kekhawatiran mengenai pengetatan pasokan atau bahkan kekurangan pasokan nikel terbukti tidak berdasar atau mungkin terlalu dini. Namun kekhawatiran tersebut terutama terjadi pada nikel, pasar yang telah dibanjiri dengan gelombang material baru dari produsen utama Indonesia. Pertumbuhan permintaan juga memudar.

“Pasokan nikel terus meningkat, namun konsumsi tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan,” tulis analis Huatai Futures dalam catatan yang diposting di situsnya.

Investor terus bertaruh terhadap nikel. Posisi net-short logam di antara 20 broker teratas di Shanghai Futures Exchange saat ini adalah yang terbesar dalam setidaknya enam bulan.

Kenaikan tahunan tembaga terjadi setelah rebound pada kuartal keempat 2023, dibantu oleh optimisme bahwa Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunganya tahun depan.

Goldman Sachs Group Inc. mengatakan dalam riset tanggal 18 Desember 2023 bahwa harga nikel akan mencapai US$10.000 per metrik ton dalam waktu 12 bulan.

Pada hari perdagangan terakhir tahun 2023, harga tembaga turun 0,8% menjadi US$8.559 per ton dan nikel turun 0,8% menjadi ditutup pada US$16.603 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper