Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Pekan Depan Diprediksi Rebound Jelang FOMC The Fed

Harga emas global diprediksi akan mengalami penguatan menuju pertemuan Bank Sentral AS atau Federal Open Market Committee (FOMC).
Ilustrasi logam mulia emas. - Bloomberg/Michaela Handrek-Rehle
Ilustrasi logam mulia emas. - Bloomberg/Michaela Handrek-Rehle

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas global diprediksi akan mengalami penguatan atau rebound pada perdagangan pekan depan. Sederet sentimen global memengaruhi harga emas, salah satunya pertemuan Bank Sentral AS atau Federal Open Market Committee (FOMC) yang digelar pada 12-13 Desember 2023.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan akhir pekan Jumat, (8/12/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari 2024 di divisi Comex New York Exchange merosot US$31,90 atau 1,56% menjadi ditutup pada level US$2.014,50 per troy ounce. 

Sementara itu, harga emas di pasar spot juga turun US$23,80 atau 1,17% ke posisi US$2.004,67 per troy ounce. Anjloknya harga emas global disebabkan oleh penguatan dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Analis Komoditas Lukman Leong mengatakan harga emas berpotensi kembali terangkat pada pekan depan jelang FOMC The Fed yang akan menentukan keputusan terkait suku bunga acuan pada akhir tahun 2023.

"Saya melihat harga emas [pekan depan] berpotensi rebound setelah tertekan oleh penguatan dolar AS pekan ini yang disebabkan oleh data-data ekonomi kuat dari AS," ujar Lukman kepada Bisnis, dikutip Minggu, (10/12/2023).

Adapun, laporan data tenaga kerja AS pada Jumat, (8/12) menunjukkan penguatan yang tidak terduga. Nonfarm payrolls meningkat 199.000 pada November 2023, tingkat pengangguran turun menjadi 3,7% dan pertumbuhan upah bulanan melampaui perkiraan.

Sementara itu, sentimen konsumen AS meningkat tajam pada awal bulan Desember, juga melampaui semua perkiraan, karena rumah tangga mengurangi ekspektasi inflasi tahun depan dengan jumlah terbesar dalam 22 tahun.

Saat ini, The Fed masih menahan suku bunga di kisaran 5,25%-5,5% dan akan lebih hati-hati untuk menaikkan suku bunga ke depannya. Para pelaku pasar memprediksi The Fed masih akan menahan suku bunga pada FOMC Desember 2023.

"Suku bunga The Fed hampir dapat dipastikan akan tetap ditahan, namun pasar cenderung mengantisipasi pidato dovish dari Ketua The Fed Jerome Powell, walau perkembangan akhir-akhir ini menunjukan apabila The Fed masih akan conderung hawkish," kata Lukman.

Kendati demikian, menurutnya harga emas global juga bisa saja bergerak volatil akibat data inflasi AS yang akan dirilis sehari sebelum FOMC The Fed dan akan berisiko menunjukkan kembali termoderasinya harga emas global.

"Harga emas diperkirakan akan bergerak volatil oleh data inflasi AS dan FOMC The Fed, sehingga range akan lebih besar di rentang US$1.985 hingga US$2.055 per troy ounce," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper