Bisnis.com. JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,2% ke 7.087 disertai dengan munculnya volume penjualan.
Tim riset MNC Sekuritas memperkirakan selama IHSG belum mampu menembus 7.150 sebagai resistancenya. Maka saat ini diperkirakan IHSG sedang membentuk wave (ii) dari wave [iii]. Adapun area koreksi IHSG terdekatnya diperkirakan berada di 6.954-7.029 untuk pada label hitam.
Tim riset Phintraco Sekurias menyampaikan IHSG berpotensi konsolidasi dalam rentang 7.050-7.100 pada Kamis (7/12/2023). Secara teknikal Stochastic RSI telah memasuki overbought area.
Dari eksternal, data Continuing Jobless Claims turun menjadi 1.91 juta untuk minggu yang berakhir pada 25 November dari sebelumnya di 1.92 juta. Jumlah data pengangguran ini menunjukkan bahwa kondisi sektor ketenagakerjaan di AS relatif stabil.
"Kondisi ini tidak mempengaruhi kemungkinan The Fed untuk menahan suku bunga acuan pada FOMC Desember mendatang," jelas tim riset.
Selain itu, investor juga menanti rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III/2023 di Euro Area yang diperkirakan terkontraksi ke -0.1% qoq dari sebelumnya 0.2% qoq.
Baca Juga
Investor memperkirakan The Fed maupun ECB akan menahan suku bunga acuan pada Desember 2023 sehingga membangun keyakinan bahwa BI akan mengambil langkah serupa. Kondisi ini memicu penguatan nilai tukar rupiah ke level Rp15.490 per dolar AS hari ini.
Tim riset MNC Sekuritas merekomendasikan beberapa saham seperti AMMN, ERAA, ULTJ dan RAAM.
Mereka berpendapat saham AMMN terkoreksi 2,7% ke Rp6.425 disertai dengan munculnya volume penjualan. Pergerakan AMMN pun belum mampu untuk menembus MA60. Selama AMMN masih mampu berada di atas Rp5.850 sebagai stoplossnya. maka posisi AMMN saat ini sedang berada pada bagian dari wave B dari wave (B).
Adapun untuk saham ERAA yang terkoreksi 2,1% ke Rp370 dan disertai dengan munculnya volume penjualan. Saat ini. posisi ERAA diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave 2 dari wave (1) dari wave [C]. sehingga ERAA masih rawan melanjutkan koreksinya dan dapat dimanfaatkan untuk BoW di Rp350-Rp364.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.