Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas hari ini, Kamis (9/11/2023) berisiko melanjutkan pelemahannya di tengah penantian investor atas sinyal terbaru Bank Sentral Federal Reserve (The Fed) soal suku bunga.
Pada penutupan perdagangan Rabu (8/11/2023) waktu setempat, harga emas di pasar spot berakhir turun 1% menjadi US$1.947,89 per troy ounce, mencatat penurunan harian terbesar sejak 2 Oktober 2023. Adapun harga emas berjangka AS juga ditutup 0,8% lebih rendah pada level US$1.957,8 per troy ounce.
Tim Analis Monex Investindo Futures menyebut, beberapa faktor sebenarnya mendukung kenaikan harga emas, tetapi yang terjadi malah sebaliknya. Pelaku pasar saat ini yakin The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lagi. Data dari perangkat FedWatch menunjukkan probabilitas kenaikan suku bunga pada Desember hanya 7% saja.
Kemudian imbal hasil (yield) Treasury tenor 10 tahun pada perdagangan Rabu turun 7,6 basis poin menjadi 4,495%, level terendah dalam enam pekan terakhir. Selain itu, indeks dolar AS juga tidak terlalu kuat berakhir nyaris stagnan.
Beberapa faktor tersebut seharusnya menjadi sentimen positif bagi emas, tetapi nyatanya harganya justru menurun yang kemungkinan terjadi akibat aksi profit taking. Sebab, pelaku pasar menanti kepastian apakah suku bunga akan dinaikkan lagi atau tidak. Jika tidak dinaikkan, kapan kira-kira pemangkasan akan mulai dilakukan.
Gubernur The Fed Jerome Powell yang berbicara pada Selasa kemarin tidak menyinggung masalah kebijakan moneter dan outlook perekonomian. Minimnya momentum penguatan yang baru membuat emas kesulitan menguat.
Baca Juga
"Namun melihat penurunan emas cukup tajam dalam tiga hari, dan sentimen positif yang masih menaungi, ada kemungkinan menarik aksi beli sebagian pelaku pasar pada perdagangan sesi Asia hari ini," kata Monex dalam riset hariannya, Kamis (9/11/2023).
Sebagai informasi, sejumlah pejabat Federal Reserve pada Selasa (7/11/2023) mempertahankan sikap yang seimbang terhadap keputusan bank sentral berikutnya, namun mencatat bahwa mereka akan fokus pada lebih banyak data ekonomi dan dampak dari imbal hasil obligasi jangka panjang yang lebih tinggi.
Ketua Fed Jerome Powell akan berbicara pada pukul 14:00. ET, hari Kamis.
Emas sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS karena meningkatkan opportunity cost memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil.
“Premi risiko emas yang diperoleh dari perang Israel-Hamas semakin terkikis. Jika Anda melihat peningkatan konflik, maka emas bisa mendapatkan momentum di belakangnya,” kata Phillip Streible, kepala strategi pasar Blue Line Futures di Chicago.
Emas batangan naik lebih dari 7% pada Oktober karena konflik di Timur Tengah meningkatkan permintaan safe-haven.
Di tempat lain, paladium mencapai level terendah sejak 2018 di US$1.007,73 di awal sesi perdagangan dan kemudian turun 0,5% di level US1.050,06. Harga platinum juga turun 2,8% menjadi US$866,31.
Di pasar paladium, permintaan menurun dengan cepat karena berkurangnya produksi mesin pembakaran dan digantikan dengan platinum pada komponen katalis otomotif. Kedua logam tersebut digunakan dalam perangkat pengendali emisi di mobil.
Harga emas spot masih tertekan dengan melemah 0,03% atau 0,66 poin ke US$1.949,54 per troy ounce pada 15.50 WIB.
Harga emas Comex kontrak Desember 2023 juga melemah 0,31% atau 6,10 poin ke US$1.951,70 per troy ounce.
Harga emas spot masih tertekan dengan melemah 0,04% atau 0,69 poin ke US$1.949,51 per troy ounce pada 14.10 WIB.
Harga emas Comex kontrak Desember 2023 juga melemah 0,16% atau 3,10 poin ke US$1.954,70 per troy ounce.
Harga emas spot melemah 0,04% atau 0,97 poin ke US$1.949,33 per troy ounce pada 11.23 WIB.
Harga emas Comex kontrak Desember 2023 juga melemah 0,19% atau 3,70 poin ke US$1.954,10 per troy ounce.
Harga emas spot menguat 0,01% atau 0,21 poin ke US$1.950,41 per troy ounce pada 09.50 WIB.
Harga emas Comex kontrak Desember 2023 justru melemah 0,07% atau 1,40 poin ke US$1.956,40 per troy ounce.