Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Astra (ASII) Kuasai Pangsa Pasar Mobil 56%, Simak Prospek Sahamnya

Kiwoom Sekuritas Indonesia menyematkan rekomendasi buy untuk saham ASII di level support Rp5.500-Rp5.575, dengan target harga Rp6.625-Rp6.350.
Menara Astra./Istimewa
Menara Astra./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konglomerasi, PT Astra International Tbk. (ASII) masih menguasai pangsa pasar mobil di Tanah Air sebesar 56% sepanjang periode Januari-September 2023. Alhasil, sejumlah analis masih menyematkan pandangan optimistis untuk saham ASII.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil ASII tembus 421.409 unit hingga kuartal III/2023. Angka itu naik sekitar 2% secara year-on-year (yoy) dibandingkan penjualan per September 2022 sebesar 413.464 unit.

Head of Investor Relations ASII Tira Ardianti mengatakan proyeksi penjualan mobil Astra hingga akhir September 2023 masih sejalan dengan proyeksi yang ditetapkan perseroan yakni di atas 50% dari penjualan mobil nasional.

"Grup Astra akan berusaha mempertahankan pangsa pasar diatas 50% dari total pasar mobil nasional. Sampai September 2023 pangsa pasar wholesales mobil Astra 56%," ujar Tira kepada Bisnis, Senin (16/10/2023).

Adapun, total penjualan mobil Grup Astra pada September 2023 tembus 44.051 unit. Namun, secara bulanan, penjualan mobil ASII turun 13,31% month-to-month (mtm) dibanding penjualan Agustus 2023 sebesar 50.816 unit.

Angka tersebut didapatkan dari penjualan berbagai merek mobil Astra seperti Toyota, Lexus, Daihatsu, Isuzu, UD trucks, hingga Peugeot. Tak hanya fokus di mobil berbasis internal combustion engine (ICE), Grup Astra juga mendorong penjualan kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Secara nasional, data Gaikindo menunjukkan distribusi mobil dari pabrikan ke diler (wholesales) pada September 2023 mencapai 79.883 unit atau turun 10,1% (month-to-month/mtm) dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 88.878 unit. 

Jika dibandingkan dengan September 2022, penjualan secara wholesales mengalami penurunan 20,1% secara yoy. Secara kumulatif, sepanjang Januari-September 2023 angka penjualan mobil nasional tembus 755.173 unit.

Di lain sisi, angka penjualan ekspor nasional pada 9 bulan 2023 tembus 379.498 unit atau naik 13,4% dibandingkan periode sama 2022 sebanyak 334.530 unit. Sementara itu, merek di bawah naungan Grup Astra seperti Daihatsu memimpin pangsa ekspor 31,7%, disusul Toyota 25,4%, dan Isuzu 1,3%.

"Sampai September angka ekspor mobil Indonesia masih meningkat, naik 13% YoY menjadi sekitar 379.000 unit, dan pangsa pasar Astra 58%. Untuk proyeksi ke depan saya masih belum dapat updatenya, situasi makro masih terus kami monitor," pungkas Tira.

Prospek Saham

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan, kinerja ASII secara top line masih memiliki potensi untuk tumbuh meskipun tidak begitu signifikan seperti pada 2022 lalu.

Dia menurutkan pada tahun ini penjualan mobil sudah tidak terdampak pandemi sehingga insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) oleh pemerintah sudah dihapuskan.

"Serta kondisi geopolitik global yang masih tinggi membuat kurs juga melemah sehingga berpotensi menurunkan daya beli. Di sisi lain secara bottom line juga akan cenderung flat pertumbuhannya," ujar Azis kepada Bisnis, Senin,  (16/10/2023).

Kiwoom Sekuritas Indonesia menyematkan rekomendasi buy untuk saham ASII di level support Rp5.500-Rp5.575, dengan target harga Rp6.625-Rp6.350 per saham.

Pada penutupan perdagangan Senin, (16/10/2023), saham ASII terkoreksi 2,09 persen atau 125 poin ke level Rpp5.850 per saham.

Di lain sisi, Analis Samuel Sekuritas Pebe Peresia mengatakan, penjualan mobil nasional masih tumbuh 11,4% secara quarter on quarter (QoQ) hingga kuartal III/2023, setelah di kuartal sebelumnya terkoreksi -20,8% karena adanya Lebaran yang menghambat aktivitas produksi.

"Secara bulanan, penjualan mobil September 2023 turun -10,1% MoM, yang kami nilai wajar terjadi karena high-base di bulan Agustus 2023 akibat adanya event GIIAS yang diselenggarakan pada 10-20 Agustus 2023," ujar Pebe dalam risetnya Senin, (16/10/2023).

Dia menambahkan laju pertumbuhan ASII sepanjang 9 bulan pertama 2023 yang naik sekitar 2% juga tercatat lebih tinggi dibandingkan penjualan mobil nasional yang terkoreksi -0,4%, seiring pangsa pasar ASII yang tumbuh menjadi 56%.

"Penjualan sepeda motor ASII juga kembali memimpin pasar dengan pangsa pasar yang stabil 79%, walaupun terdapat kendala patahnya rangka eSAF Honda. Kami mempertahankan target penjualan mobil dan motor nasional masing-masing di angka 1 juta unit dan 6 juta unit pada 2023," pungkas Pebe.

Alhasil, Samuel Sekuritas merekomendasikan buy untuk saham ASII dengan target price Rp7.600 dengan potensial upside 29,9%.

__________________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper