Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadi 'Pengangguran' 27 Tahun, Begini Cara Lo Kheng Hong Raup Cuan dari Investasi Saham

Investor ulung Indonesia Lo Kheng Hong membocorkan sejumlah tips bagi para investor agar sukses memperoleh cuan dengan berinvestasi di pasar saham.
Lo Kheng Hong memegang sekitar 942,18 juta saham atau 5,68 persen PT Global Mediacom Tbk. (BMTR). Istimewa
Lo Kheng Hong memegang sekitar 942,18 juta saham atau 5,68 persen PT Global Mediacom Tbk. (BMTR). Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Investor ulung Indonesia Lo Kheng Hong membocorkan sejumlah tips bagi para investor agar sukses memperoleh cuan dengan berinvestasi di pasar saham. 

Lo Kheng Hong  sendiri memilih untuk menjadi full time investor sejak 1996 setelah bekerja selama kurang lebih 17 tahun sebagai pegawai bank. 

Menurut Pak Lo, sapaan akrab Lo Kheng Hong, investor berpeluang besar untuk memperoleh cuan dari pasar saham jika mereka telah membaca dan memahami laporan keuangan dari emiten yang akan dipilih. 

Dengan membaca laporan keuangan tersebut, maka investor akan mengetahui beberapa informasi penting terkait emiten yang diminatinya, seperti kinerja keuangan, jajaran direksi, hingga tata kelola perusahaan. 

"Seorang investor harus membaca laporan keuangan, tidak boleh hanya dengar dari teman, analis, pialang, atau sekuritas. Kunci keberhasilan dari investor saham adalah membaca laporan keuangan, tidak ada cara lain,"  jelas dia dalam acara Wealth Wisdom 2023, Selasa (3/10/2023). 

Kemudian, untuk memperoleh cuan dari pasar saham, investor kawakan tanah air ini juga cenderung memilih saham yang memiliki valuasi murah, misalnya saja seperti saham yang memiliki Price to Book Value (PBV) dan Price Earning Ratio (RTO)-nya rendah. 

Selain bervaluasi murah, saham yang kerap menjadi pilihan Lo Kheng Hong adalah saham dari emiten yang memiliki laba jumbo tiap tahunnya, contohnya seperti saham perbankan. 

"Saya suka membeli saham bank karena laba bersihnya terus meningkat dan bertumbuh setiap tahunnya. Semakin lama semakin besar dan sahamnya boleh kita pegang selamanya," sambungnya. 

Selanjutnya, Pak Lo juga tidak membeli saham dalam jumlah besar pada sekali waktu, dan lebih memilih untuk membeli saham secara perlahan-lahan. Hal ini dijalankannya agar tidak memperoleh harga yang terlalu mahal. 

Prinsip ini pun pada akhirnya membuat Pak Lo harus melakukan aksi pembelian saham selama berbulan-bulan lamanya. 

Sebagaimana diketahui, pria yang dijuluki sebagai Warren Buffett Indonesia itu tercatat sebagai pemegang saham dari emiten yang bergerak sektor perbankan, perkebunan, properti, media group, hingga perusahaan ban.  

Beberapa saham yang menjadi koleksi LKH adalah saham PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP), PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL), PT Global Mediacom Tbk. (BMTR), PT Intiland Development Tbk. (DILD), PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN), PT Tunas Baru Lampung Tbk. (TBLA), serta PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT). Adapun, hingga akhir semester I/2023, kinerja keuangan sejumlah emiten andalan LKH itu pun berhasil membukukan kinerja positif. 

Contohnya seperti CFIN yang mencatatkan pertumbuhan laba bersih hingga 6.342,71 secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp649,64 miliar.  Peningkatan laba tersebut terjadi seiring meningkatnya pendapatan perseroan yang melesat 95,43 persen menjadi Rp1,39 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp714,19 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper