Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memperkirakan potensi penurunan harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) terjadi mulai besok, Senin (18/9/2023) seiring dengan kembali disalurkannya beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyampaikan, sebanyak 2.000 ton beras SPHP kembali disalurkan Perum Bulog ke PIBC hari ini, Minggu (17/9/2023). Adapun harga yang dipatok yakni tidak lebih dari Rp10.385 per kilogram.
“Dengan ini, hari ini atau besok sudah mulai kelihatan penurunan harga beras di Cipinang. Ini karena harga beras yang dijual disini harganya tidak lebih Rp10.385 per kilogram,” kata Arief dalam keterangan resmi, Minggu (17/9/2023).
Arief optimistis, adanya penyaluran beras akan memengaruhi harga beras, utamanya beras jenis medium.
“Pedagang tingkat eceran dan pasar turunan bisa semakin mudah memperoleh beras dengan harga paling tinggi Rp10.385 per kilogram. Tentunya masyarakat akan merasakan dampak positifnya karena beras SPHP ini diberi harga eceran tertinggi pada Rp10.900 per kilogram,” ujarnya.
Pemerintah sendiri mulai menyalurkan beras SPHP ke PIBC secara masif sejak 13 September 2023. Pada tahap awal, Perum Bulog mengirimkan total 4.500 ton beras ke PIBC, dengan rincian 1.500 ton ke 50 pedagang terverifikasi dan sebanyak 3.000 ton dikirim ke gudang Food Station di PIBC.
Baca Juga
Berdasarkan data Informasi Pangan Jakarta, harga rata-rata komoditas beras di DKI Jakarta, Minggu (17/9/2023) bervariasi. Harga beras IR. I (IR 64) naik Rp216 menjadi Rp13.670 per kilogram, beras muncul naik Rp6.433 menjadi Rp20.115 per kilogram, dan beras setra I/Premium naik Rp4.012 menjadi Rp17.900 per kilogram.
Sementara itu, beberapa jenis beras dilaporkan turun harga dibandingkan hari sebelumnya. Harga beras IR. II (IR 64) Ramos turun Rp51 menjadi Rp12.668 per kilogram, beras IR. III (IR 64) turun Rp295 menjadi Rp11.783 per kilogram, dan beras IR 42/Pera turun Rp57 menjadi Rp14.785 per kilogram.