Bisnis.com, JAKARTA - Emiten-emiten batu bara mencatatkan peningkatan produksi dan volume penjualan selama semester I/2023. Analis melihat terdapat beberapa sentimen yang akan membantu produksi batu bara di semester II/2023.
Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan mengatakan sentimen cuaca kering pada semester II/2023 akan membantu kegiatan operasional emiten-emiten tambang batu bara.
"Sentimen dari cuaca yg kering akan sangat membantu kegiatan operasional tambang ya, selain karena selesainya masalah suplai chain di alat berat," kata Felix dihubungi, Senin (28/8/2023).
Dengan terbantunya produksi ini, Panin Sekuritas melihat masih terdapat kemungkinan besar target produksi batu bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebesar 694 juta ton di 2023 dapat tercapai.
Adapun Panin Sekuritas memberikan rekomendasi hold terhadap tiga saham batu bara, yakni ADRO dengan target harga Rp2.600, PTBA dengan target Rp3.100, dan ITMG dengan target Rp28.000.
Berdasarkan catatan Bisnis, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menjadi emiten batu bara dengan pertumbuhan produksi tertinggi pada semester I/2023. ADRO membukukan produksi sebesar 33,4 juta ton di semester I/2023, naik 19,24 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 28 juta ton.
Baca Juga
Naiknya volume produksi ini juga mengerek volume penjualan batu bara ADRO yang tumbuh 18,62 persen di semester I/2023. ADRO menjual sebanyak 32,6 juta ton batu bara sepanjang paruh pertama 2023, naik dari 27,5 juta ton di paruh pertama 2022.
Sementara itu, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG). Produksi batu bara ITMG naik 6,49 persen ke angka 8,2 juta ton di semester I/2023, dari 7,7 juta ton di semester I/2022.
Penjualan batu bara ITMG melesat 22,2 persen menjadi 9,1 juta ton batu bara di semester I/2023, dari 8,1 juta ton di semester I/2022.
Adapun PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) tercatat belum mengeluarkan laporan kinerja keuangan dan operasional semester I/2023 hingga saat ini.