Bisnis.com, JAKARTA - Indeks yang berisikan 45 saham-saham likuid atau LQ45 masih mencatatkan pergerakan positif 2,9 persen sejak awal tahun hingga hari ini atau year to date (YTD). Analis melihat terdapat peluang akumulasi terhadap saham-saham diskon ini.
Gerak Indeks LQ45 ini tercatat tumbuh lebih tinggi dibandingkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat 0,43 persen sejak awal tahun. Pergerakan indeks LQ45 tercatat terdorong oleh saham-saham bank seperti BBRI, BMRI, hingga BBCA.
Di balik penguatan saham-saham tersebut, terdapat pula saham-saham yang mengalami pelemahan dan menjadi pemberat langkah indeks LQ45. Saham-saham yang menjadi top laggard tersebut adalah ADRO, MDKA, EMTK, TPIA, dan UNVR.
Saham ADRO misalnya, tercatat telah melemah 22,57 persen sejak awal tahun atau ytd. Begitu pula saham MDKA dan EMTK yang telah melemah masing-masing 18,25 persen dan 11,29 persen sejak YTD.
Analis Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan terdapat beberapa saham yang dapat menarik untuk dikoleksi dengan harga diskon dalam indeks LQ45.
"Secara teknikal bisa dicermati dari ADRO, UNVR, dan MDKA. EMTK masih bearish consolidation, TPIA potential upside masih relatif terbatas," kata Nafan kepada Bisnis, Senin (14/8/2023).
Baca Juga
Dia menjelaskan untuk saham ADRO, Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan untuk buy on weakness dengan target price (TP) pertama pada level Rp2.440, lalu TP kedua dengan level Rp2.520 dan TP ketiga dengan level Rp2.600. Sementara itu, support saham ADRO menurutnya ada di level Rp2.340 dan Rp2.190.
Kemudian untuk MDKA, Nafan menyarankan untuk buy on weakness dengan TP pada Rp3.810, dan UNVR untuk buy if break pada Rp3.770, dan long term TP pada Rp4.290.
Adapun untuk dua saham lainnya, EMTK dan TPIA, Nafan menyarankan untuk hold kedua saham ini. Saham EMTK direkomendasikan untuk hold dengan TP Rp565, dan saham TPIA hold pada level Rp2.200.
___
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
