Bisnis.com, JAKARTA – Emiten terafiliasi Tommy Soeharto PT Humpuss Maritim International Tbk. (HUMI) menyebut dua anak usaha akan segera menyusul IPO dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
HUMI telah melakukan penawaran umum perdana saham atau IPO sebanyak 2,707 miliar lembar atau 15 persen dari total saham. Dengan harga pelaksanaan IPO Rp100 per saham, HUMI meraih dana IPO sebesar Rp270,70 miliar.
Direktur Utama Humpuss Maritim Tirta Hidayat menyebutkan dalam waktu dekat akan ada dua anak usaha yang akan menyusul melantai di Bursa Efek Indonesia karena disebut memiliki kinerja yang cemerlang.
“Kalau bisa semua [anak usaha] IPO, dalam waktu dekat yaitu PT PCS Internasional dan PT ETSI Hutama Maritim,” kata Tirta dalam konferensi pers, Rabu (9/8/2023), setelah pencatatan saham perdana HUMI di BEI.
Sebelumnya anak usaha HUMI sudah melantai di BEI pada 2021 lalu yaitu PT GTS Internasional Tbk. (GTSI). GTSI saat IPO menawarkan 2,40 miliar saham dengan harga Rp100 per lembar sehingga meraih dana Rp240 miliar.
Seperti yang diketahui, berdasarkan prospektus HUMI sebanyak 90 persen dana IPO akan disalurkan ke beberapa anak usaha. Tirta menyebutkan tujuan menyuntik anak usaha adalah untuk memperkuat permodalan.
Baca Juga
Anak-anak usaha Humpuss Maritim yang akan menerima kucuran modal dari dana IPO itu adalah PT PCS Internasional, PT OTS Internasional, PT Humpuss Transportasi, PT MCS Internasional, dan PT ETSI Hutama Maritim.
Tirta menyebutkan alasan membawa anak usaha untuk melantai di Bursa adalah agar kerja anak usaha lebih hati-hati dan tidak sembarangan sehingga akan menghasilkan kinerja yang baik. Selain itu, dengan menjadi perusahaan tercatat di Bursa, maka akan ada kesempatan investasi dari publik maupun investor stategis lainnya.
Alasan tersebut sejalan dengan tujuan HUMI yang berencana mengembangkan bisnis secara anorganik dengan menambah partner dan investor.
Hingga saat ini, HUMI menargetkan kerja sama dengan negara benua Amerika yang memiliki bisnis perkapalan maju serta negara di Benua Eropa seperti Belanda dan Jerman serta Qatar. Tirta menyebutkan kerja sama dengan Belanda sudah masuk pembicaraan awal sementara dengan Jerman masih akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
“Kami punya partner 2 perusahaan jepang yaitu Mitsui O.S.K lines atau MOL dan LNG Japan yang sudah berlangsung puluhan tahun,” kata Tirta.
Tirta juga menjelaskan bahwa pada tahun ini, HUMI akan mengelola kapal milik MOL yang beroperasi di luar negeri.