Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Bisnis-27 Ditutup Melemah, MAPI dan Alfamart (AMRT) Justru Ngebut

Indeks Bisnis-27 ditutup melemah 0,27 persen ke 610,73 pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat (11/8/2023). saham MAPI dan AMRT justru menguat.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 ditutup melemah 0,27 persen ke 610,73 pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat (11/8/2023). Pergerakan indeks sejalan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup di zona merah dengan penurunan 0,19 persen ke 6.879,98.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama dengan harian Bisnis Indonesia ini turun 1,65 poin dibandingkan dengan posisi sehari sebelumnya. Indeks bergerak di level terendah 609,26 dan tertinggi 613,41.

Dari 27 konstituen, 11 saham ditutup menguat, 6 saham parkir di posisi yang sama dengan penutupan kemarin dan sisanya 10 saham parkir di zona merah.

Saham PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) menjadi yang naik paling tinggi saat penutupan meskipun indeks turun. MAPI Parkir di Rp2.030 per saham atau naik 3,05 persen dibandingkan dengan harga pada penutupan kemarin.

Saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) menyusul dengan kenaikan 1,80 persen sehingga menutup perdagangan di level Rp2.830 per saham. Selanjutnya SMGR dan UNVR masing-masing naik 1,13 persen dan 0,54 persen.

Sementara itu, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) menjadi yang terkoreksi paling dalam. ITMG turun 2,73 persen ke posisi Rp27.600 per saham. Selanjutnya saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) melemah 2,49 persen ke Rp2.350 per lembar.

Saham-saham lain yang melemah adalah AKRA, UNTR, dan MIKA masing-masing sebesar 1,95 persen, 1,81 persen, dan 1,79 persen. MTEL dan INKP juga mengalami penurunan masing-masing sebesar 1,40 persen dan 1,02 persen.

Sementara itu, IHSG melemah di tengah respons pasar atas data inflasi Amerika Serikat, sekaligus ekspektasi terhadap arah kebijakan The Fed selanjutnya.

Tingkat inflasi tahunan di AS tercatat naik menjadi 3,2 persen pada Juli 2023 dari 3 persen pada Juni 2023, sementara ekspektasi pasar sebesar 3,3 persen.

Pelemahan juga terjadi sebagai reaksi atas meningkatnya ketegangan China dan Amerika Serikat. Ketegangan antara kedua negara muncul kembali setelah Presiden Biden minggu ini menandatangani kontrak perintah eksekutif yang secara sempit akan melarang investasi AS tertentu dalam teknologi sensitif di China. Sementara itu, China menuduh AS mengejar hegemoni teknologi dan menuntut AS segera mencabut keputusannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper