Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Multivision (RAAM) Cuan Gede, Ramaikan Bioskop dengan Drama & Horor

Tripar Multivision Plus (RAAM) bersiap merilis film drama Dear Jo: Almost is Never Enough dan film horor Di Ambang Kematian.
Raam Punjabi (tengah)/Istimewa
Raam Punjabi (tengah)/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) melejit nyaris 18 persen pada perdagangan hari ini. Rumah produksi milik Raam Punjabi ini bersiap merilis film drama Dear Jo: Almost is Never Enough dan film horor Di Ambang Kematian.

Berdasarkan data Bloomberg, hingga sesi pertama perdagangan Jumat (4//8/2023), Saham RAAM menguat 17,98 persen atau 130 poin ke Rp855. Price to earning ratio (PER) RAAM berada di level 43,92 kali dengan price to book value (PBV) 5,88 kali dan kapitalisasi pasar Rp5,30 triliun.

RAAM baru saja merilis trailer film horor Di Ambang Kematian karya sutradara Azhar Lubis yang naskahnya ditulis Erwanto Alphadullah.

Film Di Ambang Kematian akan segera tayang di bioskop-bioskop Tanah Air pada 28 September 2023. Film Di Ambang Kematian dibintangi oleh aktor berbakat seperti Taskya Namya, Wafda Saifan, Giulio Parengkuan, Rifnu Wikana dan Kinaryosih. Serta menghadirkan juga pemeran pendatang lainnya seperti Farras Fatik dan Raya Adena.

Adapun RAAM sebelumnya merilis film horor Mangkujiwo 2 pada 26 Januari 2023, film komedi fantasi Jin & Jun pada 20 April 2023. Sementara itu film drama Dear Jo: Almost is Never Enough dijadwalkan tayang pada 10 Agustus 2023.

Selanjutnya, RAAM akan merilis judul-judul terbaru seperti Catatan Si Boy pada 12 Agustus 2023, dan Si Manis Jembatan Ancol 2 yang dijadwalkan pada Desember 2023.

RAAM tercatat menorehkan pertumbuhan pendapatan sepanjang semester I/2023, tetapi bottom line melemah di tengah kenaikan sejumlah pos beban.

Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2023, Rabu (2/8/2023), RAAM mengantongi pendapatan sebesar Rp154,88 miliar, tumbuh 3,28 persen dibandingkan dengan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp149,96 miliar.

Kontributor pendapatan tertinggi adalah sinetron yang menghasilkan Rp59 miliar pada semester I/2023, naik 99 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kontribusi itu diikuti oleh film sebesar Rp41 miliar dan digital sebanyak Rp31 miliar.
Kontributor pendapatan lainnya adalah tiket serta makanan dan minuman (F&B) yang masing-masing memberikan kontribusi sebesar Rp18 miliar dan Rp6 miliar.

Laba bruto RAAM tercatat meningkat 29,23 persen menjadi Rp 89,96 miliar dibandingkan dengan Rp69,91 miliar pada semester I/2022. Kenaikan laba bruto terjadi di tengah berkurangnya beban pokok penjualan sebesar 19,20 persen year-on-year (YoY) dari Rp80,35 miliar menjadi Rp64,91 miliar. Adapun margin laba bruto naik menjadi 58 persen dibandingkan dengan 46 persen pada semester pertama 2022.

Meski demikian, laba bersih tercatat turun 29,87 persen menjadi Rp27,92 miliar dari Rp39,81 miliar. Penurunan ini dipicu oleh kenaikan beban operasi sebesar 28,51 persen menjadi Rp43,56 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper