Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga Stabil, Penerbitan Obligasi Korporasi Diprediksi Semarak

Analis melihat penerbitan obligasi korporasi akan semakin semarak di semester II/2023 seiring suku bunga yang mulai stabil.
ilustrasi obligasi
ilustrasi obligasi

Bisnis.com, JAKARTA - Penerbitan obligasi korporasi diperkirakan akan lebih semarak di semester II/2023 seiring dengan melandainya peningkatan suku bunga. Analis melihat investor akan lebih nyaman masuk ke instrumen obligasi korporasi seiring suku bunga yang mulai stabil.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan penggalangan dana di pasar obligasi harusnya lebih mudah karena suku bunga mulai terkendali.

"Paling tidak beberapa bulan terakhir ini suku bunga stabil. Harusnya penggalangan dana di pasar obligasi lebih mudah, dalam arti investor yang di pasar lebih nyaman untuk masuk," kata Ramdhan kepada Bisnis, dikutip Minggu (16/7/2023).

Dia melanjutkan, emiten-emiten yang telah rutin dan memiliki history baik dalam penerbitan obligasi, akan mendapatkan cost of fund yang lebih rendah dalam penerbitan obligasi ini dibanding jika harus melakukan kredit ke perbankan. Hal tersebut dengan catatan perusahaan tersebut memiliki rating yang cukup baik.

Apalagi, kata dia, perusahaan yang memiliki rating di atas double A biasanya akan mendapatkan cost lebih murah.

"Ke depan harusnya akan lebih semarak lagi penerbitan obligasi korporasi. Kita lihat pertumbuhan ekonomi juga ada, jadi kebutuhan pendanaan untuk pembiayaan usaha, mulai tumbuh," tutur Ramdhan. 

Adapun Ramdhan melihat investor yang berasal dari mutual fund, dana pensiun, dan asuransi akan meminati penerbitan obligasi korporasi di semester II/2023. Ramdhan melihat obligasi korporasi menjadi penyeimbang para investor dalam portofolio mereka. 

"Portofolio ini mereka harapannya mendapatkan yield optimal dari dana kelolaan. Untuk itu harus kombinasi antara SBN dan corporate bond kalau yang investasinya di pasar utang, karena corporate bond memberikan return lebih tinggi secara yield," ucapnya. 

Meski demikian, lanjutnya, investor akan lebih selektif untuk berinvestasi pada obligasi korporasi saat ini. Pasalnya, kejadian seperti default hingga restrukturisasi menjadi pelajaran bagi pasar dan investor untuk menempatkan dana mereka di instrumen surat utang, terutama corporate bonds

Berdasarkan data dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), pada Agustus 2023 terdapat Rp13,4 triliun obligasi korporasi yang akan jatuh tempo. Jumlah ini bertambah pada September 2023 dengan jumlah obligasi korporasi yang jatuh tempo sebesar Rp19,28 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper