Bisnis.com, JAKARTA - Emiten menara Grup Djarum PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) mencatatkan peningkatan pendapatan, tetapi dengan laba bersih yang turun sepanjang kuartal I/2023. Laba bersih TOWR turun 11,8 persen menjadi Rp752,4 miliar di kuartal I/2023.
Sebelumnya, di periode yang sama tahun lalu, TOWR membukukan laba bersih Rp853,5 miliar. Berdasarkan laporan keuangannya, laba bersih ini tergerus akibat naiknya biaya keuangan yang sebesar Rp739 miliar dan beban pajak penghasilan senilai Rp87,5 miliar.
Sementara itu, laba usaha TOWR naik 8,25 persen menjadi Rp1,73 triliun, dari Rp1,6 triliun secara tahunan atau year on year (yoy). Laba bruto TOWR juga ikut naik 7,87 persen dari Rp1,9 triliun di kuartal I/2022, menjadi Rp2,05 triliun di kuartal I/2023.
TOWR mencetak pendapatan senilai Rp2,86 triliun sepanjang 3 bulan pertama 2023. Pendapatan ini tumbuh 9,37 persen dibanding kuartal yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,61 triliun.
Sebagian besar pendapatan TOWR didorong dari pendapatan sewa senilai Rp2,63 triliun, dengan pendapatan dan jasa lainnya sebesar 190,3 miliar.
Berdasarkan pelanggannya, pendapatan TOWR banyak didapatkan dari PT Indosat Tbk. (ISAT) sebesar Rp1,07 triliun. Pendapatan dari ISAT ini berkontribusi sebanyak 38 persen ke pendapatan TOWR.
Baca Juga
Lalu, dari PT XL Axiata Tbk. (EXCL) senilai Rp864,2 miliar, dan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) sebesar Rp365,15 miliar. Masing-masing perusahaan telekomunikasi tersebut berkontribusi sebanyak 30 persen dan 13 persen ke pendapatan TOWR.
Adapun hingga akhir Maret 2023, TOWR mencatatkan total aset senilai Rp66,9 triliun, naik dari akhir Desember 2022 sebesar Rp65,6 triliun.
Total liabilitas TOWR naik menjadi Rp51,6 triliun di akhir kuartal I/2023, dari Rp51,19 triliun di akhir tahun 2022.
Begitu pula dengan total ekuitas yang naik menjadi Rp15,2 triliun pada tiga bulan pertama 2023, dari Rp14,43 triliun sepanjang tahun 2022. Total ekuitas ini naik akibat meningkatnya saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya menjadi Rp15,38 triliun.