Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

XL Axiata (EXCL) Habiskan Capex Rp9 Triliun 2022, Buat Apa Saja?

Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL) menyampaikan telah menyerap belanja modal sebesar Rp9 triliun hingga akhir 2022.
Karyawan melayani pelanggan di salah satu XL Center di Jakarta, Minggu (30/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melayani pelanggan di salah satu XL Center di Jakarta, Minggu (30/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL) menyampaikan telah menyerap belanja modal sebesar Rp9 triliun hingga akhir 2022.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan emiten berkode saham EXCL ini serius memperkuat dan memperluas jaringan, khususnya di luar Jawa dengan pengeluaran belanja modal (capex) sebesar total Rp9 triliun.

Dian menjelaskan hingga akhir 2022, total jumlah BTS 2G dan 4G XL Axiata mencapai 144.768 BTS, dengan jumlah BTS 4G sebanyak 91.632 unit. Jumlah BTS 4G ini meningkat 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan tingkat keterhubungan dengan jaringan fiber optik mencapai 54 persen.

"Sementara itu, proses penataan ulang teknologi atau refarming 3G yang terus dilaksanakan hingga saat ini tinggal menyisakan kurang dari 1.300 BTS," ucap Dian dalam keterangan resminya, Senin (20/2/2023).

Investasi dan strategi jaringan di sepanjang 2022 telah diklaim mampu meningkatkan kualitas pengalaman jaringan yang lebih baik, sehingga meningkatkan penggunaan yang lebih tinggi. Hal ini terbukti dengan trafik yang tumbuh sebesar 22 persen YoY.

Lebih lanjut, untuk memperkuat struktur keuangan perusahaan, di tahun 2022 lalu XL Axiata telah berhasil menggalang dana total sekitar Rp8 triliun, masing-masing Rp3 triliun melalui obligasi dan sukuk pada bulan September 2022 dengan harga yang sangat kompetitif, dan sekitar Rp5 triliun lainnya melalui rights issue.

“Dana yang berhasil kami himpun tersebut telah memperkuat neraca dan memungkinkan kami untuk mempertahankan peringkat AAA nilai investasi yang kami miliki saat ini. Selain itu juga telah menyeimbangkan profil utang kami sehingga kami lebih siap menghadapi potensi kenaikan suku bunga di masa depan,” ujar Dian.

Dian menegaskan EXCL memiliki posisi keuangan yang sehat per akhir 2022, dengan utang kotor tercatat di angka Rp12,1 triliun, dengan rasio gearing net debt to EBITDA sebesar 0,49 kali. Utang bersih tercatat sebesar Rp6,9 triliun.

Adapun XL Axiata tidak memiliki utang berdenominasi dolar Amerika Serikat. Sebesar 64 persen dari pinjaman yang ada saat ini memiliki suku bunga mengambang (floating) dan 36 persen memiliki suku bunga tetap. Free Cash Flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, dengan peningkatan sebesar 54 persen, menjadi Rp5,2 triliun.

Sebagai informasi, sepanjang 2022 XL Axiata membukukan pendapatan sebesar Rp29,2 triliun, atau naik 9 persen dibandingkan 2021 yang sebesar Rp26,76 triliun.

Akan tetapi, laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk EXCL tercatat turun 11 persen menjadi Rp1,15 triliun sepanjang 2022, dibandingkan dengan laba bersih pada 2021 yang sebesar Rp1,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper