Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia & Malaysia Lakukan Misi Bersama ke Eropa, Bagaimana Nasib Harga CPO?

Indonesia dan Malaysia akan berjibaku melawan Uni Eropa yang telah memberikan larangan ekspor minyak kelapa sawit (CPO).
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). Badan Litbang Kementerian ESDM memulai kajian kelayakan pemanfaatan minyak nabati murni (crude palm oil/CPO) untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) hingga Desember 2020. Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). Badan Litbang Kementerian ESDM memulai kajian kelayakan pemanfaatan minyak nabati murni (crude palm oil/CPO) untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) hingga Desember 2020. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia dan Malaysia akan melakukan misi bersama ke Uni Eropa untuk mengomunikasikan dan mencegah konsekuensi yang tidak diinginkan ke industri kelapa sawit. 

Pekan lalu, Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Airlangga Hartarto telah menyampaikan tidak ada kebijakan menghentikan ekspor CPO ke Uni Eropa atas diskriminasi yang dilakukan benua biru itu.

“Setop ekspor bukan merupakan hal yang dibahas. Kami sebagai negara yang melakukan ekspor impor tentu itu bukan pilihan,” tegasnya usai melakukan Pertemuan Bilateral Indonesia-Malaysia di, Jakarta, Kamis (9/2/2023).

Industri kelapa sawit di Indonesia dan Malaysia tengah menghadapi masalah terkait dengan kesepakatan politik tentang proposal komunitas bebas deforestasi di Uni Eropa. 

Pada awal Desember 2022, Uni Eropa memberlakukan peraturan deforestasi. Dengan demikian, produk-produk seperti sawit, kopi, kakao, karet, kedelai, daging, hingga produk turunannya yang masuk Uni Eropa, termasuk Indonesia, harus terlebih dahulu melakukan uji tuntas bebas deforestasi.

Pemerintah Malaysia melihat hal yang dilakukan Uni Eropa merupakan tindakan memblokir akses minyak kelapa sawit dan berencana melakukan penghentian ekspor ke negara-negara di Uni Eropa. 

Meski demikian, Airlangga menekankan bahwa tidak akan ada blokir atau boikot yang dilakukan Indonesia dan Malaysia terhadap Uni Eropa.

“Misi bersama ke Uni Eropa untuk mengkomunikasikan dan mencegah konsekuensi yang tidak diinginkan dari peraturan tersebut,” tegasnya. 

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perladangan dan Komoditi Malaysia Dato’ Sri Haji Fadillah bin Haji Yusof menyampaikan akan menyusun strategi khusus dalam misinya ke Uni Eropa. 

“Kami sedang menyusun strategi dalam rangka misi bersama ke Uni Eropa,” kata­nya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper