Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jobubu (BEER) Bidik Pasar Global, Siap Ekpor ke 4 Negara

Jobubu Jarum Minahasa (BEER) menyiapkan ekspansi ke empat negara yaitu Singapura, New Zeland, Kanada dan Jepang.
PT Jobubu Jarum Minahasa TBk. (BEER)/Dok.BEI
PT Jobubu Jarum Minahasa TBk. (BEER)/Dok.BEI

Bisnis.com, JAKARTA – Produsen minuman beralkohol PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk. (BEER) membidik pasar luar negeri dengan mempersiapkan ekspor ke empat negara yaitu Singapura, New Zeland, Kanada dan Jepang.

Director of Finance Jobubu Jarum Minahasa FX Teguh Hendarto mengatakan dalam waktu dekat New Zeland dan Singapura akan menjadi negara tujuan ekspor pertama.

BEER lagi pendekatan semua, belum jalan. Yang paling deket New Zeland  dan Singapura karena pembicaraan sudah intens mungkin mulai bulan depan, namun untuk volume dan nilai masih dibicarakan lebih lanjut,” katanya kepada Bisnis, Jumat (27/1/2023).

Teguh menyebutkan pertimbangan melirik pasar ekspor adalah rasa nasionalisme memperkenalkan produk minuman beralkohol lokal, Cap Tikus, ke luar negeri. Meski demikian, pasar domestik masih memiliki peluang lebih besar dibandingkan dengan pasar ekspor.

“Saat ini sebenarnya kita fokus dalam negeri, kalau luar negeri kita sebagai batu loncatan terutama Singapura. Namun ternyata Kemendag dan KBRI New Zeland bantu kita untuk nyambungin ke distributor,” jelas Teguh.

Menurut Teguh, potensi pasar dalam negeri untuk produk lokal masih sangat tinggi. Komposisi pertumbuhan produk minol dalam negeri untuk produksi lokal hanya sebesar lima persen sedangkan 95 persennya merupakan produk impor.

“Untuk pasar seluas Indonesia, peluangnya sangat besar, meskipun di beberapa daerah memang kita tidak diizinkan masuk. Ya itu tadi, kita baru lima persen untuk lokal, mungkin kita ambil jatah untuk impor sudah sangat luar biasa. Aturannya nanti makin ketat (untuk impor) pasti akan ada pasar kesitu,” lanjut Teguh.

Industri minuman beralkohol saat ini sudah sangat-sangat teregulasi. Hal itu terlihat dari produsen harus menjual barang melalui distributor, setiap perpindahan barang juga harus diketahui bea cukai, serta produsen yang setiap bulan akan diaudit oleh pemerintah.

Disisi lain, BEER menargetkan pertumbuhan penjualan pada 2023 sebesar 50 persen. Namun rincian angka pastinya tidak disebutkan.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengungkapkan secara umum permintaan untuk minum alkohol seharusnya akan naik setiap tahun karena lebih banyak orang mencapai usai yang di atas batas umur untuk minum alkohol.

“Maksudnya more people are eligible to drink. Kita bisa berharap permintaan tahun ini juga akan meningkat dibandingkan sama tahun yang lalu secara logika,” kata Arjun kepada Bisnis, Jumat (27/1/2023).

Namun Arjun juga mengatakan bahwa permintaan minuman tersebut mungkin akan berkurang karena musim festival (nataru dan imlek) sudah selesai.

“Prospeknya balik ke biasa karena musim festival sudah selesai secara logika permintaan alkohol juga seharusnya turun dan balik ke level normal dalam musim nonfestival,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper