Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) menguat 1,92 persen ke level Rp 3.180 per saham jelang pengumuman kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) di awal 2023.
Harga saham ARTO dibuka di Rp 3.100 per saham dan sempat menyentuh posisi tertingginya di Rp 3.270 per saham pada sesi I perdagangan Kamis (19/01/23).
Selama sesi I perdagangan, volume transaksi saham ARTO mencapai 10,07 juta saham dengan frekuensi 4.166 kali dan nilai transaksinya mencapai Rp 32,33 miliar.
Volume perdagangan saham ARTO kemarin mencapai 10,17 juta dengan frekuensi 4.789 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp 31,56 miliar.
Jika dibandingkan dengan posisi penutupan akhir minggu lalu di Rp 3.050 per saham, harga saham ARTO telah naik 4,26 persen.
Pelaku pasar tengah menanti keputusan Bank Indonesia (BI) untuk suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate. Konsensus analis memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen.
Baca Juga
Jelang pengumuman suku bunga, harga saham perbankan cenderung variatif. Saham BBNI dan BBCA melemah 0,28 persen dan 0,30 persen di sesi I.
Sementara itu saham BMRI dan BBRI masing-masing naik 1,57 persen dan 0,43 persen. Penguatan saham ARTO di sesi I bahkan mengungguli apresiasi saham BMRI dan BBRI.
Analis Kanaka Hita Solvera Raditya Krisna Pradana menilai bahwa kenaikan suku bunga acuan justru menjadi katalis positif untuk saham perbankan yang memiliki likuiditas yang masih longgar, terutama ARTO.
Namun jika dibandingkan dengan saham-saham big caps, harga saham ARTO cenderung lagging dan membuka peluang untuk upside sehingga dapat dimanfaatkan untuk akumulasi atau koleksi saham ARTO.
“Dari sisi teknikal, ARTO juga sudah berada di akhir penurunan. Hal ini tercermin dalam timeframe hariannya, ARTO berpotensi menciptakan bullish divergence pada indikator MACDnya. Penguatan terdekat menurut kami ke level 3900-4000 yang merupakan level resisten terdekatnya” ujar Radit.