Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah saham perbankan besar masuk dalam jajaran top laggard alias pemberat IHSG sepanjang tahun berjalan yang dipimpin oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham emiten bank BUMN, BBRI sudah melemah 7,7 persen sepanjang tahun berjalan dan berdampak negatif 47,02 poin terhadap IHSG. Pada perdagangan hari ini, Selasa (17/1/2023), saham BBRI menguat tipis 0,88 persen ke harga 4.560 dengan kapitalisasi pasar Rp691,11 triliun.
Sementara itu, saham perbankan kapitalisasi besar lain juga turut menjadi top laggard yang menjadi pemberat indeks, di antaranya PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Bank Jago Tbk. (ARTO) yang masing-masing melemah 5,2 persen, 1,8 persen, dan 18 persen sepanjang tahun berjalan.
Ketiga emiten bank ini juga turut berkontribusi negatif terhadap IHSG. BBCA berdampak (-16,1 poin), BMRI berdampak (-8,32 poin), dan ARTO berdampak (-6,6 poin).
Selain saham bank besar, ADRO juga mengisi top laggard dengan pelemahan 18,4 persen sepanjang tahun berjalan dan kapitalisasi pasar ke Rp100 triliun.
Adapula saham BYAN, ASII, BEBS, UNTR, dan TPIA yang sudah turun masing-masing 5,2 persen, 2,6 persen, 14,2 persen, 6,7 persen, dan 7,4 persen sepanjang tahun berjalan.
Adapun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 1,19 persen pada perdagangan hari ini, Selasa (17/1/2023). Adapun saham seperti GOTO, BMRI, TLKM, dan BBCA memimpin penguatan jajaran big caps.
Berdasarkan data RTI, IHSG menguat 1,19 persen atau 79,28 poin ke level 6.767,34. Sepanjang sesi, IHSG bergerak pada rentang 6.690,88 sampai 6.801,87.
Terdapat 320 saham menguat, 222 saham melemah, dan 175 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp9.344 triliun atau naik dari Rp9.255 triliun dari perdagangan sebelumnya.