Bisnis.com, JAKARTA — Emiten BUMN PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) memberi sinyal dividen untuk tahun buku 2022 yang akan dibagikan pada tahun 2023 akan mengalami kenaikan daripada periode sebelumnya.
SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza mengatakan dividen untuk tahun buku 2022 berpeluang tumbuh sekitar 7 persen. Sebagaimana diketahui, dividen per saham tahun buku 2021 yang dibagikan TLKM tahun lalu berjumlah Rp149,97 per saham, turun daripada tahun buku 2020 sebesar Rp168,01 per saham.
“Kalau berdasarkan perhitungan kami, dividen pada 2021 secara tahunan mungkin agak turun, tetapi dari pertumbuhan sendiri [untuk 2022] sekitar 7 persen,” kata Reza dalam webinar yang digelar oleh Samuel Sekuritas Indonesia, Kamis (12/1/2023).
Reza mengatakan pembagian dividen adalah salah satu bentuk komitmen Telkom terhadap para pemegang sahamnya. Dia mengatakan bahwa mayoritas pemegang saham TLKM adalah investor jangka menengah dan panjang yang berorientasi pada dividen.
“Terkait dividen, Telkom kalau target investornya adalah yang mencari dividen, kami harus bisa komitmen terhadap itu. Angka dividen belum kami putuskan, tetapi kisarannya di atas tahun lalu. Detailnya akan kami sampaikan menjelang waktunya,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, VP Investor Relations Telkom Edwin Sebayang mengatakan dividend payout ratio (DPR) Telkom tetap akan dijaga di rentang 60—85 persen dari laba bersih. Komitmen ini akan tetap dijaga meskipun Telkom mencatatkan adanya unrealized loss hingga akhir September 2022.
Baca Juga
“Jadi dividen setidaknya mungkin akan sama dengan tahun lalu, terlepas dari unrealized loss yang dialami. Namun untuk menjaga komitmen kepada investor, kami coba jaga di rasio tersebut,” kata Edwin.
Untuk tahun buku 2021, TLKM tercatat membagikan dividen total sebesar Rp14,86 triliun kepada pemegang sahamnya atau setara 60 persen dari laba bersih Rp24,76 triliun. Rasio dividen itu turun dari tahun buku 2020 yang mencapai 80 persen atau di 2019 yang menyentuh 81,95 persen.
Emiten pelat merah ini melaporkan peningkatan pendapatan 2,67 persen menjadi Rp108,8 triliun hingga akhir kuartal III/2022. Pendapatan ini meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp106 triliun.
Pendapatan TLKM didorong oleh pendapatan telepon selular sebesar Rp9,12 triliun, telepon tidak bergerak Rp1,17 triliun, pendapatan data, internet, dan jasa teknologi informatika sebesar Rp63,8 triliun, dan pendapatan Indihome sebesar Rp20,88 triliun.
Meski pendapatan naik, laba usaha TLKM tercatat turun menjadi Rp31,5 triliun, dari Rp36,3 triliun secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Turunnya laba usaha ini akibat adanya kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi, yakni senilai Rp3,08 triliun, dari keuntungan sebesar Rp403 miliar secara tahunan.
Telkom menjelaskan, jumlah kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) pada tanggal 30 September 2022 adalah sebesar Rp3,06 triliun, disajikan sebagai kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi dalam laporan laba rugi konsolidasian.
TLKM pun mencatatkan penurunan laba bersih menjadi Rp16,5 triliun. Laba bersih ini turun 12,14 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp18,8 triliun.