Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis mal PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) mencatatkan pertumbuhan dibandingkan tahun lalu seiring dengan peningkatan jumlah rasio okupansi dari mayoritas mal APLN.
Investor Relations APLN Wibisono mengatakan mayoritas rasio okupansi dari segmen mal per kuartal III/2022 kian meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Rata-rata jumlah pengunjung juga tercatat meningkat 17,47 persen dari 492 per hari menjadi 578 pengunjung per hari hingga kuartal III/2022.
Meski demikian, Wibisono mengatakan jumlah pengunjung tidak memiliki hubungan langsung dengan pendapatan APLN dari segmen mall. Hal ini karena revenue APLN lebih mengacu kepada fixed rental rates atau sewa dari tenant yang ada.
"Occupancy hampir semua malls apln naik dibandingkan tahun lalu," ujar Wibisono kepada Bisnis, Selasa (13/12/2022).
Adapun beberapa mal yang dimiliki oleh APLN adalah Central Park, Emporium Pluit, Kuningan City, Baywalk, dan Neo Soho.
Secara rinci rata-rata okupansi Central Park mencapai 95 persen, Emporium Pluit 93 persen, Kuningan City 67 persen, Baywalk 64 persen, dan Neo Soho 83 persen.
Baca Juga
Secara peningkatan, okupansi Central Park tercatat naik 2 persen dari periode yang sama tahun lalu, Emporium Pluit naik 4 persen, Kuningan City naik 5 persen, Baywalk turun 2 persen, dan Neo Soho naik 2 persen.
APLN mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp7,38 triliun pada kuartal III/2022. Angka ini naik 154 persen dari periode yang sama atau year-on-year (yoy) sebesar Rp2,9 triliun.
Penjualan APLN meningkat hingga 188 persen menjadi Rp6,32 triliun, dan pendapatan APLN meningkat 49,48 persen menjadi Rp1,06 triliun.
Pendapatan usaha APLN terdiri dari segmen sewa, hotel, dan lain-lain. Adapun segmen sewa merupakan pendapatan yang diperoleh dari pusat perbelanjaan atau mall.
Pendapatan sewa dari segmen mall tercatat naik 17,42 persen dari Rp492,32 miliar menjadi Rp578,11 miliar pada kuartal III/2022.
APLN mempu membalikan rugi menjadi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik enttias induk sebesar Rp2,35 triliun pada kuartal III/2022. APLN mencatatkan rugi sebesar Rp464,82 miliar pada tahun 2021.